Optimisme terhadap Danantara tidak hanya datang dari jajaran pemerintah dan DPR. Tetapi juga dari kalangan akademisi dan ekonom.
Pemerhati Kebijakan Publik Universitas Nasional (Unas) Ansori Baharudin Syah menyatakan, kehadiran Danantara menjadi upaya baik. Terutama dalammengatur aset negara agar jadi efektif, terarah serta dapat meningkatkan level investasinya.
Ansori menganggap Danantara sebagai 'mesin' kekuatan ekonomi baru Indonesia untuk hari ini dan masa depan.
"Karena ini menciptakan pengaturan aset BUMN untuk optimalisasi tujuan investasi yang lebih berkualitas tinggi,” kata Ansori saat dihubungi Disway.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
"Pada akhirnya profit akan dirasakan oleh BUMN yang tergabung dalam Danantara. Karena asetnya lebih bernilai penting dan terjadi peningkatan dibandingkan saat dikelola mandiri," lanjut Ansori.
Ia menekankan keuntungan investasi Danantara akan digelontorkan kembali untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dengan begitu harus disadari keberadaan Danantara juga membawa manfaat positif kepada rakyat melalui keuntungan investasi aset BUMN besar. Jadi bukan hanya BUMN merasakan keuntungannya," terang Ansori, yang juga Direktur Eksekutif Pusat Data dan Riset Indonesia (Pusdari).
Ansori optimistis Danantara akan berpengaruh besar terhadap naiknya daya saing ekonomi nasional di kancah Asia dan dunia.
Bahkan, lanjutnyam Danantara dapat menarik nilai investasi yang lebih besar lagi dari lembaga investor luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
BACA JUGA:260 Disway
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
"Inisiasi pembentukan Danantara tercetus pertama kali dalam sambutan Presiden Prabowo yang disampaikan melalui tayangan video pada agenda World Governments Summit 2025, di Uni Emirat Arab," urainya.
Di tengah optimisme itu, ekonom senior dari INDEF, Tauhid Ahmad, menyarankan Danantara membentuk badan pengawas independen yang berisi figur kredibel. Seperti mantan pejabat KPK atau auditor keuangan negara.
"Transparansi dan akuntabilitas harus dijaga lewat laporan keuangan yang terbuka serta pengawasan yang ketat. Ini kunci membangun kepercayaan publik," tegas Tauhid kepada Disway.id.