SUMSEL– Mendukung program ketahanan pangan nasional dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), Polres Muara Enim melalui Bhabinkamtibmas Desa Muara Harapan, Aiptu Veri EA melaksanakan kegiatan pengecekan pertumbuhan tanaman jagung.
Lokasinya berada di Blok I, Desa Muara Harapan, Kecamatan Muara Enim, pada Sabtu 26 Juli 2025.
Dalam kegiatan ini, Aiptu Veri didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa dan petani yang tergabung dalam kelompok tani lokal. Terdapat kendala pada tanaman jagung susulan yang pertumbuhannya terpantau kurang optimal akibat minimnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pemantauan rutin terhadap tanaman jagung yang ditanam serentak pada Kuartal III. Hasil pengecekan di lapangan, diketahui tanaman jagung yang ditanam serentak tumbuh dalam kondisi normal.
BACA JUGA:BPBD OKU Imbau Warga Waspada Karhutla di Musim Kemarau
BACA JUGA:Bahan Pakaian yang Cocok untuk Musim Kemarau agar Tetap Nyaman dan Gaya
‘’Kondisi lahan tanam saat ini cukup kering dan belum ada sumber air cadangan seperti sumur bor atau embung di sekitar lokasi, sehingga penyiraman belum bisa dilakukan secara maksimal," jelas Aiptu Veri dalam keterangannya.
Meskipun demikian, para petani tetap bersemangat dan berkomitmen menjaga keberlangsungan tanaman jagung sebagai salah satu komoditas penting dalam mendukung swasembada pangan lokal.
Pihak PPL dan Babinsa juga turut memberikan motivasi serta edukasi teknis pada para petani untuk mengantisipasi kondisi cuaca kering.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Polri, TNI, dan instansi pertanian dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan.
BACA JUGA:Kemarau Landa Daerah di Sumsel
BACA JUGA:Selama Musim Kemarau, Distribusi Air ke Seribu Pelanggan Terganggu
Kehadiran Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penggerak dan pendamping dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Dikatakan, adanya pengawasan dan kerja sama yang solid ini, diharapkan hasil panen jagung ke depan dapat tetap optimal. ‘’Meskipun kita menghadapi tantangan alam seperti kekeringan,’’ ujarnya.*