MARTAPURA - Sebanyak 13 Kecamatan di Kabupaten OKU Timur rawan banjir. Sehingga, pembangunan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024 nanti perlu dilakukan di daratan yang lebih tinggi.
Kecamatan yang rawan banjir tersebut karena berada di daerah aliran sungai Komering. Seperti Kecamatan Bunga Mayang, Kecamatan Martapura, Kecamatan BP Bangsa Raja.
Lalu Kecamatan Madang Suku I, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Cempaka, dan Semendawai Suku III, dan Semendawai Barat.
Daerah rawan banjir juga lantaran berada di daerah aliran sungai Belitang. Seperti Kecamatan Buay Madang Timur, Kecamatan Belitang, Kecamatan Belitang II, Kecamatan Belitang III dan Kecamatan Belitang Mulya.
BACA JUGA:Harga Merosot, Petani Mulai Tinggalkan Budidaya Pinang
BACA JUGA:Satlinmas Dituntut Bisa Menjaga Keamanan TPS dan Pengawalan Logistik
Sebagai antisipasi, Ketua KPU OKU Timur, Denis Firmansyah meminta agar pembangunan TPS dilakukan di daratan yang lebih tinggi.
Antisipasi tersebut dinilai penting karena bencana banjir bisa datang kapan saja. "Maka kami tekankan agar melakukan mitigasi. Yang jelas lokasi TPS ini tidak di pinggir sungai tapi lebih ke tengah atau tempat tinggi," kata Denis saat rapat koordinasi (Rakor) dengan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Hotel Parai OKU Timur pada Rabu, 7 Februari 2024.
Pada kesempatan tersebut, Denis juga menekankan pentingnya kesiapan pendistribusian logistik Pemilu 2024, termasuk tempat penyimpanan logistik di tingkat kecamatan dan desa.
Denis juga meminta PPK maupun PPS intens melakukan koordinasi degan camat dan kepala desa, maupun ke pihak TNI Polri di tingkatan masing-masing. “Koordinasi ini mengenai tempat penyimpanan logistik Pemilu,” imbuhnya.
BACA JUGA:Pilihan Olahraga Aman untuk Ibu Hamil
BACA JUGA:Tips Mengatasi Kebiasaan Kucing Makan Rumput
Sehingga memastikan ketika logistik itu turun, maka tidak ada lagi kendala. Seperti tempat logistik sudah aman dari hujan, maupun banjir. Termasuk keamanan lingkungan.
Dia mengatakan distribusi logistik ini rencananya mulai 9 Februari. Itu usulan awal, namun nanti akan disepakati dulu bersama.
“Karena memang sebaiknya logistik jangan terlalu lama di PPPK atau kecamatan. Seharusnya cukup sehari menginap, terus lansung bergeser ke desa-desa,” imbuhnya.