4. Rutin Cek Kesehatan
Mulailah memeriksa kesehatan sejak usia 20 tahun. Lakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara berkala. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi potensi gangguan jantung sejak dini, termasuk risiko genetik yang mungkin diturunkan.
Jika hasil pemeriksaan normal, Anda cukup melakukan kontrol ulang setiap lima tahun. Namun jika ada kelainan, konsultasikan ke dokter dan patuhi pengobatan yang dianjurkan.
5. Kelola Stres dengan Cara Positif
Stres memang tak bisa dihindari, tetapi bisa dikendalikan. Jangan biarkan stres memicu kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau malas bergerak.
Cobalah mengelola stres dengan melakukan hobi, berlibur, curhat kepada orang terdekat, atau bermeditasi. Jika stres terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater.
BACA JUGA:Batuk Tak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung!
BACA JUGA:Vivo Rilis S30 dan S30 Pro Mini, Ponsel Kompak dengan Performa Gahar!
Gaya Hidup Sehat Dimulai dari Rumah
Gaya hidup sehat sebaiknya diterapkan bersama keluarga. Ajak anak-anak berolahraga di akhir pekan seperti bersepeda, joging, atau berenang. Biasakan juga membawa bekal makanan sehat dari rumah agar bisa mengontrol asupan gizi mereka.
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, apalagi jika belum terbiasa. Namun semua perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Jadikan rumah Anda tempat pertama untuk menanamkan gaya hidup sehat.
Tak ada salahnya juga memanfaatkan waktu luang dengan piknik ke taman bersama keluarga. Selain sehat dan menyenangkan, kegiatan ini bisa menjadi cara ampuh meredakan stres – salah satu pemicu utama penyakit jantung.
Jangan tunggu gejala muncul baru bertindak. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Mulailah dari sekarang, dan ajak keluarga Anda hidup lebih sehat bersama.