"Bagaimana kalau suatu saat tiba-tiba jaringan internetnya putus?"
"Kalau itu terjadi mobil ini akan mengurangi kecepatan untuk pelan-pelan minggir lalu berhenti di tepi jalan," kata petugas itu.
BACA JUGA:Kacamata Pintar Ray-Ban dari Meta Kini Dilengkapi Fitur Terjemahan Langsung di Seluruh Dunia
BACA JUGA:iPhone 17 Air Tampil Super Tipis, Bocoran Foto Dummy Ungkap Desain Seluruh Lini iPhone 17
Di ruang pajang pabrik ini kami juga diperlihatkan Apollo generasi keenam. Sudah sepenuhnya ''bukan mobil biasa''.
Sampai generasi kelima, Apollo masih terlihat seperti ''mobil''. Ada setirnya. Ada dashboard-nya. Ada pedal remnya. Ada pedal gasnya. Semua itu sebenarnya tidak diperlukan. Untuk apa? Kan semua itu harus digerakkan oleh orang? Padahal jenis mobil ini dimaksudkan tanpa pengemudi?
Maka di Apollo generasi keenam semua itu hilang: tidak ada setir, tidak ada dashboard, tidak ada pedal gas. Tidak ada pedal rem. Kosong. Melompong. Hanya ada tempat duduk.
Bentuk luarnya pun sudah bukan seperti mobil. Sudah lebih seperti kendaraan siluman. Hanya saja, masih beroda. Dan di roda itu masih ada bannya.
BACA JUGA:Honor Mengumumkan Penambahan Tiga Perangkat Baru di Lineup GT
BACA JUGA:China Resmi Luncurkan Jaringan 10G Komersial Pertama di Dunia di Kota Canggih Xiong’an
Muryati, peserta Diswah Business adventure, merekam kemudi mobil tanpa sopir, Apollo Go, yang dia naiki, di Wuhan.-Foto: Retna Christa-Harian Disway-
Mobil listrik yang di tahun 2010 masih dianggap mustahil kini sudah mulai merebut dominasi mobil bensin. Mobil tanpa pengemudi mulai dioperasikan secara komersial.
Giliran berikutnya, mungkin drone menjadi pengganti mobil.(Dahlan Iskan)