Sekeluarga Tertimpa Tembok Pertamina, Ini Kondisinya

Minggu 21 Jan 2024 - 22:48 WIB
Reporter : Eris
Editor : Gus munir

JAKSEL - Satu keluarga tewas setelah tembok SPBU Pertamina di Jalan Prof. DR. Soepomo No. 47, Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan melaporkan roboh.

Informasi ini disampaikan dan dibagikan salah satu akun Instagram@humasjakfire yang menyatakan berdasarkan informasi, runtuhnya bangunan menimbulkan korban.

“ Petugas pelindung Sektor Tebet, Jakarta Selatan segera meluncurkan lokasi menuju dengan pengerahan sebanyak 1 unit serta 5 personel. Proses evakuasi mulai berlangsung pukul 12.05 WIB bekerja sama dengan petugas lainnya dari instansi terkait serta warga sekitar,” postingan @humasjakfire.

@humasjakfire juga menyebutkan, evakuasi penyelamatan ini berlangsung selama satu jam. 

BACA JUGA:Warga Usulkan Bangun Jembatan Hingga Soal Kesehatan

BACA JUGA:Kabupaten OKU Telah Dibuat Perda Kenaikan Pajak Hiburan

“Ada empat korban diantaranya, satu laki-laki berusia 8 tahun berhasil dievakuasi menuju RSUD Tebet, sedangkan tiga orang lainnya (dua perempuan dan 1 laki-laki) dinyatakan tutup usia,” bunyi keterangan @humasjakfire, Minggu 21 Januari 2024.

Berdasarkan informasi, robonya tembok SPBU Pertamina mengakibatkan pasangan suomi istri serta anaknya yang berusia 10 tahun meninggal dunia, sedangkan anak laki-laki Beresia 8 tahun selamat dari peristiwa itu.

Pasangan suami istri bernama Yanto dan Enci serta anak perempuan mereka yang bernama Dewi.

Mereka ada;ah penjual gado-gado yang mangkal di belakang tembok SPBU yang robot tersebut.

Jenasah ketiga sekeluarga yang meninggal direncanakan akan divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

BACA JUGA:IRT Ditangkap Diduga Saat Hendak Transaksi Narkotika

BACA JUGA:Bawaslu OKU Tertibkan APK Caleg Tabrak Aturan

Rencanaya juga ketiga jnazah disalatkan di Masjid Alikhwan dan akan di Makamkan di Pemakaman Umum Menteng Dalam.

Komandan Regu Suku Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sektor Tebet mengatakan, salah satu yang hidup dari putranya laki-laki berusia 8 tahun karena sang ibu melindungi dari runtuhnya tembok.

Kategori :