Kenapa Trombosit Bisa Turun Saat Terkena DBD? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi Trombosit Bisa Turun Saat Terkena DBD-cnn-

OKU EKSPRES COM - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 400 juta orang di dunia terinfeksi DBD, dengan angka kejadian tertinggi di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, kasus DBD cenderung meningkat saat musim hujan tiba. Beberapa tanda umum yang dialami penderita meliputi demam tinggi, nyeri pada otot dan persendian, serta penurunan jumlah trombosit pada hasil pemeriksaan darah. Lalu, sebenarnya, apa yang membuat trombosit menurun pada penderita DBD?

Alasan Trombosit Turun pada Penderita DBD

Banyak orang yang sedang menderita atau pernah mengalami DBD mungkin penasaran kenapa kadar trombosit dalam darah bisa menurun drastis.

Selain melalui gejala khas, diagnosis DBD juga perlu dikonfirmasi lewat pemeriksaan darah. Hasilnya biasanya akan menunjukkan kadar trombosit yang rendah (kurang dari 100.000 per mikroliter darah) dan peningkatan kadar hematokrit yang menandakan pengentalan darah.

BACA JUGA:Jus Buah Alami untuk Bantu Pemulihan Tubuh dari DBD

BACA JUGA:Hindari! 5 Pantangan Makanan dan Kebiasaan Ini Agar Cepat Pulih Setelah DBD

Penurunan trombosit pada DBD terjadi karena virus dengue yang masuk ke aliran darah memicu kematian trombosit lebih cepat. Selain itu, virus ini juga merusak dinding pembuluh darah, memicu penggumpalan trombosit secara berlebihan, serta menghambat produksi trombosit baru di sumsum tulang.

Risiko Trombosit Rendah pada DBD

Setelah memahami penyebabnya, Anda juga perlu tahu risiko yang muncul akibat trombosit yang rendah.

Trombosit memiliki fungsi penting untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan pembuluh darah. Ketika jumlahnya menurun drastis, proses pembekuan darah menjadi terganggu. Inilah mengapa penderita DBD sangat rentan mengalami perdarahan.

Kondisi trombosit rendah atau trombositopenia dapat memicu gejala seperti mimisan, gusi berdarah, muntah darah, darah dalam urine, menstruasi berlebihan, hingga risiko perdarahan hebat yang dapat mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.

BACA JUGA:Hati-Hati DBD! Tanda-Tanda Penting dan Langkah Penanganannya

BACA JUGA:DBD Bisa Dicegah! Gejala Dini pada Anak yang Sering Terabaikan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan