LAHAT— Mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah hukum Polsek Merapi, pihak kepolisian bersama dengan berbagai instansi terkait telah melakukan sejumlah langkah strategis.
Salah satunya dengan melaksanakan simulasi pengaturan lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus kendaraan, serta penanganan insiden tumpahan batu bara yang sempat mengganggu jalur lalu lintas di wilayah tersebut.
Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga S.Ik melalui Kasat Lantas Iptu Joni Albert Kaslan mengungkapkan, simulasi pengaturan lalu lintas melibatkan Dishub, Pol PP, dan Pam Swakarsa dari perusahaan, pihak Satlantas Polres Lahat, maupun pihak Polsek Merapi.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Lahat, Iptu Joni Albert Kaslan ini dilakukan di Simpang Servo, titik rawan kemacetan di wilayah Merapi Barat.
BACA JUGA:Vadel Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
BACA JUGA:Sherina Munaf Resmi Bercerai dari Baskara Mahendra
Simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang sering terjadi di lokasi tersebut, terutama pada jam-jam sibuk. Dalam simulasi tersebut, Kasat Lantas memberikan instruksi kepada pihak keamanan di lokasi untuk memberi kesempatan bagi kendaraan pribadi untuk melintas secara bergantian.
Setiap 10 kendaraan besar yang keluar ke jalan raya diberi jeda waktu sekitar 5 hingga 10 menit, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan panjang.
"Kami berharap simulasi ini dapat meningkatkan kesiapan petugas dalam menghadapi situasi kemacetan.
Selain itu, ini juga sebagai bentuk koordinasi dengan pihak terkait untuk menciptakan situasi lalu lintas yang lebih tertib dan lancar," ujar Iptu Joni Albert Kaslan didampingi Plh Kasi Humas Polres Lahat AKP Mastoni, Kamis (13/2).
BACA JUGA:Salah Pecahkan Rekor 30 Tahun
BACA JUGA:Bayern Munich Sukses Kalahkan Celtic
Lanjutnya selain simulasi, juga CCTV di antaranya di Prabu Menang dan depan Polsek Merapi. Sehingga kondisi arus lalu lintas bisa terpantau dan bila ada kemacetan bisa segera ditangani.
Sebelumya, Polsek Merapi juga berhasil menangani insiden tumpahan batu bara yang terjadi di Jalan Lintas M. Enim menuju Lahat, tepatnya di kawasan Kecamatan Merapi Timur.
Tumpahan batu bara oleh truk angkutan ini berpotensi menyebabkan kemacetan parah, mengingat lokasi tersebut merupakan jalur utama yang dilalui banyak kendaraan, terutama pada akhir pekan.