OKU EKSPRES - Full Nature Farms, sebuah startup teknologi pertanian asal Hong Kong, telah meluncurkan inovasi terbaru mereka, Rocket 2.0 Smart Irrigation Platform, di ajang CES 2025.
Teknologi ini berhasil meraih penghargaan CES 2025 Innovation Award dalam kategori Sustainability & Energy/Power.
Rocket 2.0 dirancang untuk mengatasi tantangan besar dalam dunia pertanian, yakni kelangkaan air dan inefisiensi irigasi. Saat ini, sektor pertanian menghabiskan sekitar 70% dari total sumber daya air tawar dunia.
Rocket 2.0 mengusung sejumlah fitur canggih yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan:
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Kurangi Perjalanan Dinas hingga 50 Persen
Otomasi Berbasis AI: Dengan sensor mutakhir, sistem ini memantau hasil panen, kesehatan tanah, dan kondisi iklim, serta memadukan data tersebut dengan prakiraan cuaca untuk menciptakan jadwal irigasi dinamis.
Teknologi ini mampu mengurangi biaya air hingga 30% sambil meningkatkan hasil panen dan menekan konsumsi energi.
Pengumpulan Data Real-Time: Sistem ini menyediakan pembaruan data tanah setiap tiga detik, memungkinkan keputusan irigasi yang akurat dan otomatis, berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan pengumpulan data manual.
Model Harga Fleksibel: Rocket 2.0 hadir dengan skema harga yang terjangkau bagi berbagai jenis pertanian, termasuk ladang tradisional, kebun anggur, hingga kebun komunitas.
BACA JUGA:Sambut Masa Transisi, Bentuk Tim Transisi Gercep HDCU
BACA JUGA:Usulan Kuota Pupuk Subsidi 2025 Meningkat
Didirikan pada tahun 2019 oleh Ray Lok, Full Nature Farms telah menjadi pemimpin dalam teknologi pertanian vertikal.
Produk mereka telah digunakan di Hong Kong, Arab Saudi, dan Inggris, serta melayani lebih dari 100 restoran berbintang Michelin.
Selanjutnya, perusahaan ini berencana memperluas jangkauannya ke pasar Amerika Utara.