OGAN KOMERING ILIR - Setelah resmi ditetapkan sebagai Bupati OKI terpilih periode 2025-2030, Muchendi Mahzareki langsung bergerak cepat dengan mengajukan bantuan ke pemerintah pusat guna menjalankan berbagai program prioritas di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Muchendi mengungkapkan bahwa APBD Kabupaten OKI mengalami defisit, sehingga ia perlu bekerja ekstra keras untuk memastikan program pembangunan tahun 2025 tetap berjalan sesuai rencana.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar program yang berpihak pada rakyat dapat terealisasi," ujarnya pada Jumat, 10 Januari 2025.
Salah satu fokus utamanya adalah perbaikan infrastruktur, terutama jalan, yang menjadi kendala utama di wilayah OKI.
BACA JUGA:Kasus Perceraian Meningkat Tajam, Sebagian Besar Akibat Judi Online
BACA JUGA:Gandeng BNNK untuk Rekrut Relawan Anti-Narkoba
Dengan wilayah yang sangat luas, jalan-jalan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat harus segera diperbaiki untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tidak hanya persoalan jalan, sejumlah tantangan lainnya juga membutuhkan solusi. Oleh karena itu, Muchendi mulai mengambil langkah proaktif dengan meminta dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Ia menyampaikan rasa syukurnya karena beberapa minggu lalu Gubernur Sumatera Selatan terpilih, Herman Deru, telah berkomitmen untuk membantu pembangunan di OKI.
Selain itu, ia juga merasa beruntung bisa bertemu langsung dengan Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk membahas kondisi Kabupaten OKI.
BACA JUGA:106.373 Pelanggan PLN Terdaftar Diskon Tarif Listrik 50 Persen
BACA JUGA:Harga Bawang Masih Rp50 Ribu Perkilogram
"Respon beliau sangat positif dan berkomitmen memberikan dukungan penuh dalam perbaikan serta pembangunan," jelas Muchendi.
Muchendi juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat Bumi Bende Seguguk agar program-program pro rakyat yang dijanjikan saat kampanye dapat direalisasikan dengan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Muchendi menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memajukan Kabupaten OKI, mengingat keterbatasan Pemda dalam bergerak sendiri. (*)