Gas Elpiji 3 Kg Mulai Sulit dan Langka

Rabu 10 Jan 2024 - 22:58 WIB
Reporter : Eris
Editor : Gus munir

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa skema distribusi yang diterapkan saat ini belum tersosialisasi dengan baik.

BACA JUGA:Cegah Penyebaran DBD, Lakukan Fogging

BACA JUGA:Cek Senjata Api Anggota Jelang Pemilu 2024

Sehingga hal itu membuat kurangnya suplai pengecer dan berdampak terhadap suplai ke masyarakat.

"Ada sosialisasi yang kurang kenceng lah sehingga mereka jumlah pengecer kurang nah problem di sana, di daerah tertentu," kata dia.

Menurut Tutuka, untuk di beberapa daerah dengan pengenaan skema 80% penjualan LPG 3 kg di pangkalan dan 20 persen di pengecer bisa saja berjalan dengan baik. Namun demikian, untuk di daerah pelosok cukup sulit untuk dijalankan.

"Jadi saya respons itu, ini harus ditangani dengan baik jadi gak bisa suruh saja masyarakat ke pangkalan iya kalau ada kendaraan," tambahnya.

Lebih lanjut, Tutuka memastikan pihaknya tidak akan memangkas kuota LPG 3 Kg ke masyarakat. Mengingat, tahun ini saja kuota untuk gas melon justru ditambah.

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Pakan Ikan, Masyarakat Budidaya Cacing Sutra

BACA JUGA:Ade Satria Dwi Putra Terpilih Sebagai Ketua KPU Kabupaten OKU

"Bukan jumlah LPG kurang tetapi pengambilannya kan butuh waktu. Enggak (secara kuota), lagi bertambah malah tahun ini. Jumlah LPG nya cukup," katanya.

Tutuka juga mengatakan pemerintah telah memberikan tenggat waktu kepada seluruh masyarakat yang ingin membeli LPG 3kg bersubsidi untuk bisa melakukan registrasi ke Pertamina.

"Intinya biar tepat sasaran. Kita paham betul misalkan di daerah tertentu itu tidak tepat sasaran, itu dipakai buat rumah makan untuk warung, sehingga digrojogin terus, jadinya kurang terus," ujar Tutuka. (eno)

BACA JUGA:Yunizir Djakfar Kembali Jabat Ketua FOPI Kabupaten OKU

BACA JUGA:Pastikan Pelayanan Prima, Kapolres OKU Tinjau SPKT

Kategori :