3.Emosi yang Tidak Terkendali
Alih-alih mencari solusi, overthinking justru sering kali membuat emosi sulit dikendalikan. Rasa cemas, marah, insecure, hingga berpikir dan bertindak secara impulsif bisa terjadi.
Perasaan ini bisa menyebabkan kamu menghindari interaksi sosial, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko depresi.
4.Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental
Pikiran yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan emosional yang mendalam. Akibatnya, seseorang bisa beralih pada kebiasaan tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, atau mengonsumsi alkohol sebagai pelampiasan.
Kondisi fisik pun bisa terganggu, dengan gejala seperti sakit kepala, nyeri dada, jantung berdebar, bahkan peningkatan tekanan darah. Dalam kasus yang lebih serius, overthinking dapat meningkatkan risiko penyakit seperti stroke, diabetes, atau serangan jantung.
BACA JUGA:vivo Y39 Muncul di Geekbench
BACA JUGA:Samsung Siapkan Acara Galaxy Unpacked 2025, Galaxy Ring 2 dan Kacamata AR Terbaru akan Diperkenalkan
5.Sulit Bersosialisasi
Kebiasaan berpikir berlebihan sering kali menimbulkan masalah dalam hubungan sosial. Ketidakpercayaan pada orang lain, kecurigaan berlebihan, serta kesulitan dalam memaafkan kesalahan dapat menciptakan jarak dalam hubungan.
Ini akan menyebabkan kamu semakin terisolasi dan hubungan dengan orang sekitar pun menjadi lebih renggang.
Menghindari Overthinking
Overthinking memang merugikan, baik bagi kesehatan mental maupun fisik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kebiasaan ini dengan bijak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi overthinking:
•Beri Batasan Waktu untuk Memikirkan Suatu Masalah
Tentukan waktu kapan kamu harus berhenti memikirkan suatu hal dan segera ambil keputusan. Ini akan membantumu menghindari terjebak dalam pemikiran yang tidak produktif.
BACA JUGA:Layar Lebih Besar dan Kamera Canggih, Inilah Konsep Pixel 10 Pro yang Bikin Penasaran!