OKU EKSPRES - Setelah lebih dari satu dekade menghilang tanpa jejak, pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 akhirnya akan dilanjutkan.
Keputusan ini resmi diumumkan oleh pemerintah Malaysia, yang bekerja sama dengan Ocean Infinity, sebuah perusahaan eksplorasi laut asal Amerika Serikat, melalui kesepakatan “no find, no fee”.
Pencarian kali ini akan difokuskan pada area seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia bagian selatan.
Lokasi ini ditentukan berdasarkan analisis data terbaru dari para ahli. Pencarian direncanakan berlangsung antara Januari hingga April 2025, setelah kontrak resmi disepakati awal tahun depan.
BACA JUGA:Call of Duty: Black Ops 6 Catatkan Sejarah Baru, Dorong Penjualan ke 500 Juta Kopi
BACA JUGA:10 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan Tubuh yang Wajib Anda Ketahui
Ocean Infinity akan menerima kompensasi sebesar USD 70 juta (sekitar 1,09 triliun rupiah) jika berhasil menemukan puing-puing utama dari pesawat tersebut.
Kesepakatan ini serupa dengan pencarian sebelumnya yang dilakukan perusahaan tersebut, meskipun hasilnya belum membuahkan titik terang.
Pencarian terakhir yang dipimpin oleh Australia pada 2017 telah mencakup area luas namun tidak menemukan bangkai utama pesawat.
Beberapa serpihan yang dikonfirmasi berasal dari MH370 memang ditemukan di pesisir Samudra Hindia, namun lokasi pasti bangkai pesawat tetap menjadi misteri.
BACA JUGA:Asri Welas dan Suami Sepakat Soal Hak Asuh Anak dan Harta Gana Gini
BACA JUGA:Kenali 6 Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Jagung
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban. “Kami ingin memberikan kepastian dan harapan bagi keluarga. Semoga kali ini pencarian berhasil dan bisa menutup luka mereka,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Pencarian ini membawa secercah harapan baru bagi keluarga 239 penumpang yang hilang, serta dunia yang terus mencari jawaban atas salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.