Harga Bitcoin Naik 2% Meski Pasar Panik Apakah Ini Tanda Bottom Sudah Dekat?

OKU EKSPRES.COM- Harga Bitcoin kembali bikin heboh pasar kripto setelah sempat naik dan menembus level di atas USD 86.000. Dalam beberapa jam terakhir, BTC bergerak naik sekitar 1,14% hingga 2,2%, tergantung timestamp datanya, dan sempat menyentuh kisaran USD 86.552 – USD 86.877.

Meski begitu, euforia ini belum cukup kuat menghapus tekanan bearish yang sudah terjadi sepanjang pekan. Bitcoin masih tertahan jauh di bawah zona krusial seperti USD 92.000, bahkan USD 96.000, yang jadi area penting untuk memicu momentum bullish jangka pendek.

Uniknya, kondisi pasar justru makin menarik karena Crypto Fear & Greed Index menunjukkan angka super rendah berada di zona “Extreme Fear”, yaitu sekitar 5–10 poin. Biasanya, level ekstrem seperti ini jarang muncul kecuali pasar benar-benar mengalami tekanan besar. Di satu sisi, ini menandakan ketakutan investor sudah memuncak.

Tapi di sisi lain, sejarah sering membuktikan bahwa ketika Fear & Greed Index jatuh terlalu rendah, pasar justru mulai mendekati tactical bottom, alias titik pantul jangka pendek yang sering memicu rebound kecil.

BACA JUGA:Sinyal Bullish Bitcoin: Rekor Tertinggi Baru di Kuartal 4 Tahun 2024

BACA JUGA:Breakout Bitcoin: Potensi Bullish atau Jebakan?

Analis pasar melihat bahwa penurunan harga Bitcoin kemungkinan masih bisa berlanjut, tetapi lajunya mulai melambat. Dengan volume trading yang tetap tinggi, sekitar USD 2,7 miliar, investor sebenarnya masih sangat aktif, hanya saja penuh kewaspadaan. Kapitalisasi pasar Bitcoin pun masih solid di angka USD 1,7 triliun, menunjukkan bahwa minat jangka panjang terhadap aset ini tetap kuat meski pasar sedang “dingin”.

Namun, jalan untuk kembali bullish tidak akan mudah. Level resistance besar berada di kisaran USD 94.000 – USD 106.000, dan area ini bisa jadi tembok kuat yang menahan lonjakan harga. Tanpa sentimen positif baru atau arus modal besar, Bitcoin kemungkinan masih akan bergerak fluktuatif dengan pola naik-turun cepat.