Manajer Istri

Senin 16 Dec 2024 - 21:41 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:8 Trik Instan Usir Bau Matahari Tanpa Harus Mandi

BACA JUGA:Apple Dikabarkan Sedang Kembangkan iPad Lipat Raksasa, Siap Meluncur 2028

Ketika saya ke Amerika Oktober lalu tentu ke rumah James. Tidur di rumah itu. Tiga hari. Saya lega. Wajah James sudah cerah. Lia juga sudah kembali cantik. Masa-masa stres kelihatannya sudah lewat.

Kanker di paru-paru James sudah mengecil. Pun yang di livernya. Juga yang di tulangnya. James sudah berhenti merokok. Makanannya juga sudah lebih terpilih.

Selama tiga hari di rumah itu saya melihat dari dekat bagaimana Lia merangkap pekerjaan sebagai istri dan sebagai seorang manajer bagi suami.

Saya melihat bagaimana Lia menata obat yang banyak itu. Saya juga melihat bagaimana Lia sukses merayu James menelan obat yang ke-12 atau ke-17 hari itu. Lalu mencium suami saat obat berhasil ditelan.

BACA JUGA:Zhou Yichen Ciptakan Game Berjudul Grandma Sebagai Tribut untuk Mendiang Neneknya

BACA JUGA:Kenapa Coca-Cola Nggak Pernah Dipatenkan? Ini Alasannya!

James juga sudah bisa kembali ke dapur. Saya dimasakkan pepes ikan dengan bungkus daun pepaya. Khas makanan Manado. Enak sekali.

Di rumah James ini saya jadi tahu: banyak obat Tiongkok yang palsu. Lia punya contoh-contoh mana yang asli dan mana yang palsu —sekilas hampir tidak bisa dibedakan.

Lia melacak keaslian semua obat sampai seperti seorang detektif. James tidak hanya dapat rumah sakit, dokter, dan obat yang tepat, tapi juga dapat manajer yang andal: Lia, istri sendiri.(Dahlan Iskan)

Kategori :