Teori di balik pernyataan ini adalah bahwa tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengolah air es yang dingin, sehingga meningkatkan metabolisme.
BACA JUGA:Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga 3 Bahan Pokok Ini Diprediksi Alami Kenaikan
BACA JUGA:Kemudahan di Ujung Jari: Kenali Aplikasi BRImo dari BRI
Namun, apakah hal itu benar? Memang benar bahwa tubuh membutuhkan energi untuk mencerna makanan atau minuman, yang disebut efek termogenik makanan.
Namun, efek termogenik dari minuman dingin seperti air es sangat kecil dibandingkan dengan makanan yang mengandung kalori.
Oleh karena itu, air es hampir tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan gula dan kalori pada minuman berbasis es. Minuman seperti soda es atau minuman berbasis krim dapat mengandung kalori dan gula yang tinggi.
BACA JUGA:Bantuan Pendidikan Tunai PIP bisa Dicairkan lewat BRI
BACA JUGA:Pantau Transaksi Toko lewat BRIMerchant
Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Sebagai alternatif, air es biasa yang hanya terdiri dari air beku tidak mengandung kalori tambahan, kecuali jika ada bahan lain seperti susu atau gula yang ditambahkan.
Dalam hal ini, air es bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan minuman tinggi kalori.
Jadi, apakah air es dapat menyebabkan gemuk? Jawabannya adalah tidak, karena air es itu sendiri tidak mengandung kalori dan tidak memiliki potensi langsung untuk meningkatkan berat badan.
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
BACA JUGA:Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Namun, jika Anda mengonsumsi minuman manis yang menggunakan air es dalam jumlah banyak, itu bisa berkontribusi pada penambahan berat badan.