OKU EKSPRES - Hyundai telah secara resmi memperkenalkan IONIQ 9, sebuah SUV listrik tiga baris yang mengedepankan desain modern dan teknologi terkini.
Mobil ini menjadi bukti nyata komitmen Hyundai dalam menghadirkan inovasi di sektor kendaraan listrik (EV). Dengan berbagai fitur dan spesifikasi unggulan, IONIQ 9 siap menjadi pilihan menarik bagi keluarga modern dan pencinta teknologi.
IONIQ 9 menawarkan kapasitas hingga tujuh penumpang, dengan opsi konfigurasi enam kursi. Varian enam kursi ini dilengkapi Relaxation Seats yang dapat direbahkan sepenuhnya, lengkap dengan sandaran kaki untuk kenyamanan ekstra.
Fitur ini sangat cocok digunakan saat perjalanan jauh atau saat pengisian daya.
BACA JUGA:Paignton Zoo Sukses Membesarkan Anak Merpati Merah Muda yang Terancam Punah
Ditenagai baterai berkapasitas 110,3 kWh, IONIQ 9 mampu menempuh jarak hingga 620 km berdasarkan standar WLTP.
Pengisian daya juga sangat cepat—dari 10% hingga 80% hanya membutuhkan waktu 24 menit jika menggunakan fast charger berdaya 350 kW. Hal ini menjadikan IONIQ 9 pilihan ideal untuk perjalanan jarak jauh.
SUV ini hadir dalam dua konfigurasi penggerak, yaitu rear-wheel drive (RWD) dan all-wheel drive (AWD). Khusus untuk varian AWD, terdapat dua motor listrik yang mampu menghasilkan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu hanya 5,2 detik.
IONIQ 9 menonjolkan desain aerodinamis dengan koefisien hambatan udara hanya 0,259 Cd. Di dalam kabin, pengguna akan menemukan dua layar 12,3 inci, pengisi daya nirkabel, dan sistem advanced driver assistance (ADAS) untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
BACA JUGA:Zikir Akbar Bersama HDCU dan Enos-Yudha Diprediksi Membeludak
BACA JUGA:Ganja Tak bertuan Seberat 35 Kilogram Dibakar
Mobil ini juga dilengkapi Asisten AI Hyundai untuk pengenalan suara dan pembaruan perangkat lunak (over-the-air).
Fitur unik lainnya termasuk kursi baris kedua yang dapat berputar (Swiveling Seats), memungkinkan interaksi sosial di dalam mobil saat kendaraan tidak bergerak.
IONIQ 9 juga mendukung fungsi Vehicle-to-Load (V2L), sehingga pengguna bisa mengoperasikan perangkat elektronik menggunakan daya dari baterai mobil.