Gabriel Jesus Harus Bersaing Ketat untuk Berada di Posisi Utama Arsenal

Gabriel Jesus harus berjuang ketat untuk bisa mendapatkan posisi utama di Arsenal. -Foto: Isabel Infantes/PA-Gus munir

LONDON - Gabriel Jesus bertekad untuk tetap bermain di Arsenal meskipun menghadapi persaingan ketat untuk mendapatkan tempat di skuad utama di bawah asuhan Mikel Arteta. 

Cedera panjang yang dialaminya musim lalu membuat posisinya digantikan oleh Kai Havertz.

Perjuangan Jesus tampaknya tidak akan mudah. Pada laga pembuka musim ini, Arteta tetap menurunkan Havertz sebagai penyerang tengah saat Arsenal mengalahkan Wolverhampton Wanderers 2-0 di Stadion Emirates. 

Gabriel Jesus hanya diturunkan selama 10 menit di babak kedua, menggantikan Bukayo Saka pada menit ke-80. Kondisi ini tentunya tidak ideal untuknya dalam usaha merebut posisi inti.

BACA JUGA:Ilkay Gundogan Terancam Tersingkir

BACA JUGA:Usia Minimal Cagub-Cawagub 30 Tahun Saat Pelantikan Disepakati Baleg DPR

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Arsenal telah menerima tawaran menggiurkan dari klub kaya Saudi Pro League yang siap membayar 65 juta poundsterling untuk Gabriel Jesus. 

Tawaran tersebut memberi Arteta kesempatan untuk merekrut striker baru, dan mereka sedang mengincar Victor Gyokeres dari Sporting Lisbon.

Namun, Arteta tetap optimis dengan barisan striker yang ada. Ia merasa puas dengan kemenangan 2-0 atas Wolverhampton dan tetap fokus pada peningkatan performa Gabriel Jesus, yang baru saja pulih dari cedera. 

Arteta mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan striker-striker Arsenal, termasuk Jesus, Havertz, dan Leandro Trossard.

BACA JUGA:Bazar UMKM, Pembina IKAWATI ATR/BPN Dorong Perekonomian Rakyat

BACA JUGA:Video Syur Mirip Azizah Salsha Mulai Diselidiki Polisi

“Gabriel Jesus telah menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah sembuh dari cedera. Dia telah berlatih keras selama musim panas dan saya percaya dia akan segera kembali ke performa terbaiknya,” kata Arteta.

Meskipun Arsenal sedang sibuk mencari striker berkualitas selama bursa transfer musim panas 2024, kegagalan mereka meraih gelar Liga Premier Inggris pada dua musim terakhir disebabkan oleh ketidakstabilan di lini depan. 

Tag
Share