Nikel Tak Semanis Kata Gibran

Berkembangan kendaraan listrik membuat nikel menjadi salah satu komuniti incaran oleh pelaku in-Photo ist-Eris

JAKARTA- Berkembangan kendaraan listrik membuat nikel menjadi salah satu komuniti incaran oleh pelaku industry.

Pasalnya nikel merupakan salah satu bahan baku dalam memproduksi baterai kendaraan listrik, di mana Indonesia menjadi negara dengan cadangan terbanyak.

Akan tetapi eksplorasi nikel tidak semanis kata Gibran Karabuming Raka yang mengatakan jika kita mempunyai posisi tawar yang kuat karena pasokan yang melimpah.

Program hilirisasi nikel ternyata berdampak pada masyarakat sekitar yang menanggung kerugian dan rusaknya lingkungan.

Salah satunya yang terjadi di Wawonii Provinsi Sulawesi Tenggara, di mana ekplorasi dilakukan oleh PT Gema Kreasi Perdana dengan luas lahan kurang lebih 700 hektare.

BACA JUGA:Temukan Puluhan RIbu Surat Suara Rusak Se-Sumsel

BACA JUGA:Gratifikasi: Terciduk Terima Tas Dior

PT Gema Kreasi Perdana melakukan ekplorasi tambang nikel melalui IPPKH atau Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan.

Anwar warga lokal Sukarela Jaya yang berkebun cengkeh dan jambu mete mengungkapkan bahwa produksinya jauh berkurang sejak beroperasinya Gema Kreasi Perdana

Hasil kebunnya yang pada awalnya mencapai 4 ton sekali panen turun drastis menjadi 300 kg karena kebun Anwar yang mencapai 2 hektere letaknya bersebelahan dengan jalur houling atau jalur angkutan tambang.

Kerugian yang dialami oleh Anwar dengan penurun hasil kebun jambu mete 3.7 ton atau setera dengan 55 juta rupiah dengan perhitungan harga jual 15 ribu rupiah per kilogram.

Penurunan produksi karena dampak dari bebu yang berterbangan dan menutupi daun serta bungan buah.

BACA JUGA:Pipa Minyak Milik Pertamina Kembali Pecah

BACA JUGA:Usulkan Nomor Induk PPPK @023

Tag
Share