Nikel Tak Semanis Kata Gibran
Berkembangan kendaraan listrik membuat nikel menjadi salah satu komuniti incaran oleh pelaku in-Photo ist-Eris
"Karena tertutup debu, kalau kita menyemprot dengan pupuk, hanya terkena bagian debu dan tidak kena pada daun dan bunga buah," terangnya,.
"Tahun ini kita tak tahu apakah akan jadi atau tidak buah tersebut," paparnya.
Selain dampak pada hasil penen, warga juga ada yang terdampak pada penyerobotan lahan oleh perusahaan.
Lamiri salah satu warga mengatakan bahwa sekitar jam 10 malam mendapakan telepon dari Kendari yang mengatakan jika kebunnya telah tergusur.
"Saya dan teman-teman langsung melakukan pengecekan pada jam 12 malam, ternyata kebun sudah digusur," terangnya.
BACA JUGA:Putri Mantan Walikota Prabumilh Maju Pilkada
BACA JUGA:Simpan Barang Bukti di Bawah Lemari Makan
Akibat penggusuran kebun cengkehnya yang pohonnya telah berusia puluhan tahun tersebut, Lamiri mengalami kerugian mencapai 170 juta dengan perhitungan jumlah pohon yang tergusur mencapai 43 batang.
Selain itu warga lain yang bernama Widiyati mengalami kerugian mencapai 60 juta rupiah dengan kehilangan pohon cengkeh sebanyak 17 batang.
Kerugian tidak hanya dirasakan oleh 3 warga tersebut, namun juga mengancam 34 ribu jiwa warga pulau Wawonii yang mengantungkan hidup pada hasil alam.
Hal yang tidak jauh berbeda juga dirasakan oleh masyarakat di Desa Sagea Halmahera Tengah Maluku Utara.(*)
BACA JUGA:Basmi Tikus Demi Jaga Produksi Padi