Manfaatkan Momen Natal Sebagai Sarana Introfeksi Diri dan Berbagi Kasih

Warga binaan Lapas Kelas IIB Martapura mengikuti kegiatan ibadah Natal dan penutupan tahun 2024.-Foto: Istimewa-Deo

OKU TIMUR - Meskipun perayaan Hari Raya Natal telah usai, suasana kasih dan kebahagiaan Natal masih terasa di Lapas Kelas IIB Martapura. 

Hal ini tercermin dalam kegiatan Ibadah Natal dan Penutupan Tahun 2024 yang berlangsung pada Senin, 30 November 2024.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Kasi Binadik dan Giatja, diikuti oleh enam warga binaan Nasrani yang mengikuti ibadah Natal secara virtual melalui aplikasi Zoom. 

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Warga Binaan Pemasyarakatan (YPWBP) Cahaya Kasih.

BACA JUGA:Budidaya Ikan Patin dengan Berdayakan Warga Binaan

BACA JUGA:Awas Lonjakan Kasus DB, Warga Wajib Waspada

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, melalui Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Erwedi Supriyatno, membuka acara tersebut. 

Dalam sambutannya, Erwedi mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momen Natal sebagai sarana introspeksi diri dan berbagi kasih dengan sesama.

“Natal adalah waktu yang tepat untuk berbuat kebaikan, memberikan perhatian kepada mereka yang membutuhkan, dan menjaga semangat kasih dalam kehidupan sehari-hari. Semoga berkah Natal membawa manfaat bagi semua, khususnya warga binaan yang sedang menjalani pembinaan,” ujarnya.

Ibadah dipimpin oleh Pdt. Daniel Alexander Harijadi dari YPWBP Cahaya Kasih. Dalam khotbahnya, ia membahas pentingnya karakter pengampunan, dengan mengingatkan jemaat pada kisah Perjamuan Kudus Yesus Kristus.

BACA JUGA:Fakta Tersembunyi tentang Susu Kental Manis: Apakah Aman untuk Kesehatan?

BACA JUGA:Manfaat Sereh Merah untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya

“Makna darah dan tubuh Kristus adalah pengingat bagi manusia yang sering jatuh ke dalam dosa. Tuhan turun ke dunia dalam wujud manusia, mengalami kematian, dan bangkit pada hari ketiga, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16, agar siapa pun yang percaya kepada-Nya memperoleh kehidupan kekal,” jelasnya.

Pesan yang disampaikan oleh Pdt. Daniel menjadi dorongan bagi setiap orang untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.(*)

Tag
Share