Truk Pengangkut Terhenti, Sampah Menumpuk
Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah jalan utama di Kota Lubuklinggau telah memicu keluhan warga selama beberapa hari terakhir.-Photo: istimewa-Eris
Lubuk linggau - Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah jalan utama di Kota Lubuklinggau telah memicu keluhan warga selama beberapa hari terakhir.
Jalan-jalan protokol seperti Jalan Yos Sudarso, Ahmad Yani, dan Jalan Garuda dipenuhi sampah yang mulai menumpuk sejak 3 Januari 2024. Volume sampah bahkan diperkirakan mencapai 10 ton di beberapa lokasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lubuklinggau, Johan Sitepu, mengakui adanya keterlambatan dalam penanganan sampah tersebut.
Dia menjelaskan bahwa masalah utama terletak pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang diperlukan untuk truk pengangkut sampah.
BACA JUGA:Antisipasi Virus HMPV, Dinkes Sumsel Perketat Pengawasan Pintu Masuk
BACA JUGA:Kecelakaan, Aktris Delia Yasmine Alami Patah Tulang
Menurut Johan, sebelum pergantian tahun, SPBU Marga Mulya memutuskan untuk menghentikan kerja sama pasokan BBM dengan kendaraan operasional milik Pemkot Lubuklinggau.
Hal ini menyebabkan penundaan dalam mencari mitra pengisian BBM baru, yang mempengaruhi kelancaran operasional pengangkutan sampah.
“Sejak seminggu sebelum tahun baru, kami tidak lagi dapat mengisi BBM di SPBU Marga Mulya, yang sebelumnya menjadi mitra utama kami.
Kami harus mencari alternatif, namun prosesnya memakan waktu. Ini keputusan yang mendadak dan cukup berdampak besar,” jelas Johan pada Jumat (5/1).
BACA JUGA:Dikabarkan Tarif Bruno Mars untuk Tampil Selama 45 Menit Capai Sekitar Rp 81 Miliar
BACA JUGA:Gotong Royong Bangun Jalan ke Kebun dengan Cara Swadaya
Akibat keputusan tersebut, pengangkutan sampah yang biasanya berlangsung lancar terhenti. Volume sampah yang terus menumpuk di titik-titik tertentu bahkan mencapai empat truk per lokasi, dan mengganggu kenyamanan warga, sementara risiko masalah kesehatan pun meningkat.
"Volume sampah sangat tinggi, satu titik bisa mencapai 10 ton. Kami sangat memahami gangguan yang ditimbulkan, dan kami berupaya untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," tambah Johan.