OKU Terpantau Miliki 15 Hotspot, Hingga Oktober Masih Rawan Karhutla
Petugas berjibaku memadamkan api yang membakar lahan dan hutan.-Foto: Istimewa-Eris
BATURAJA- Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terpantau memiliki 15 hotspot yang disiarkan oleh lapan hotspot BRIN terhitung 20 Oktober 2024. Hal tersebut juga disampaikan BMKG.
BMKG yang memantau perubahan cuaca memberikan prediksi bahwa curah hujan menurun pada akhir musim kemarau.
Sehingga, kewaspadaan terhadap kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) tetap harus dijaga.
Manager Pusat Data dan Informasi Operasi BPBD OKU, Gunalfi mengatakan, tahun ini terdapat prediksi perubahan dinamika atmosfer yang signifikan.
BACA JUGA:Kabinet Baru
BACA JUGA:Pevita Pearce Resmi Menikah dengan Pengusaha Perhiasan Terkenal di Malaysia
"Berdasarkan pantauan dan prediksi dinamika atmosfer global, diperkirakan pada akhir Agustus hingga Oktober termasuk rawan karhutla," terang Gunalfi.
Dia menambahkan, Sumsel mengalami kenaikan hotspot dua hari, di mulai dari Rabu 16 Oktober ada 56 hotspot dan selanjutnya Kamis 17 Oktober 40 hotspot. Dalam 24 hari terakhir angka hotspot hariannya paling tinggi hanya 25 hotspot.
Selain OKU ada daerah lain juga penyumbang hotspot terbanyak di Sumsel. Yakni OKU Selatan 27 hotspot, Ogan Komering Ilir (OKI) 11 hotspot, dan Musi Rawas 10 hotspot.
Satgas Karhutla Kabupaten OKU telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan hutan yang dapat memicu karhutla.
BACA JUGA:Jalan Nyaris Putus Total, Warga Minta Segera Ada Perbaikan
BACA JUGA:Deteksi Dini, Rutin Lakukan Razia di Kawar Warga Binaan
"Pembakaran lahan selama musim kemarau bisa menyebabkan bencana kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan," pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Menikmati Film Sendirian, 7 Tips untuk Kaum Introvert