Dorong Digitalisasi Pemerintah, Integrasi 27 Ribu Aplikasi, Tuntas Atasi Korupsi

JAKARTA - Penyaluran subsidi diusulkan agar tidak lagi melalui banyak kementerian, seiring dengan pengembangan layanan digital pemerintah yang akan mengintegrasikan 27 ribu aplikasi pemerintah ke dalam satu portal.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia nantinya akan memiliki satu ID dalam layanan digital tersebut.

"Misalnya subsidi pupuk senilai US$3 miliar, akan disalurkan secara tepat sasaran dengan sistem by name by address. Subsidi akan dikirim, lalu pembelian pupuk dilakukan melalui e-katalog. Semua dapat dipantau dengan teknologi yang ada sekarang, sehingga tidak ada yang mustahil," jelasnya saat berbicara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat, 11 Oktober 2024.

Digitalisasi dianggap menjadi langkah yang mendesak untuk dilaksanakan. Luhut mencontohkan e-katalog, platform belanja online yang menyediakan berbagai produk dari beragam komoditas yang dibutuhkan pemerintah.

BACA JUGA:Optimis Turunkan Kemiskinan, OKI Bersiap Manfaatkan Potensi Alam Besar

BACA JUGA:Mempercepat Inovasi, OJK Sumsel Gelar DIGINATION 2024 untuk Masa Depan Keuangan

Luhut menambahkan, jumlah produk yang tersedia di e-katalog telah meningkat pesat dari 50 ribu menjadi 9,6 juta.

"Ini berarti pengadaan barang dan jasa pemerintah yang bernilai 306 ribu triliun kini telah terdaftar di situ. Ini akan meningkatkan efisiensi, mengurangi korupsi, membangun industri baru, dan menciptakan lapangan kerja," paparnya.

Terkait perizinan, Luhut menegaskan pentingnya untuk mencegah perilaku pejabat negara yang "toksik" dan suka meminta imbalan. “Hal seperti itu harus kita bersihkan," ucapnya.

Dengan digitalisasi layanan pemerintah, interaksi tatap muka akan dihapuskan karena semuanya telah terotomatisasi. Dengan demikian, potensi kecurangan dapat diminimalkan. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Turunkan BI Rate, Bank Mandiri Siap Sesuaikan Bunga Kredit

BACA JUGA:Resep Kue Legit Bis dijadikan Cemilan di Rumah

"Ini akan memaksa orang untuk lebih disiplin, karena tidak ada lagi celah untuk melakukan tindakan tidak terpuji," jelasnya. (*)

BACA JUGA:Pastikan Keamanan, Pengecekan Gembok Rutin di Lapas