Hari Gosip
Pilkada di Provinsi Aceh diikuti dua pasangan calon. -Foto: Istimewa-Gus munir
Kursi Partai Aceh sendiri juga naik. Tambah dua kursi. Dari 18 ke 20. Di Pemilu sebelum-sebelumnya Partai Aceh mengalami penurunan terus menerus. Dari puncaknya, 29 kursi, ke 18. Baru kali ini naik lagi sedikit menjadi 20.
Tiga tahun sebelum Pemilu ini Partai Aceh memang serasa oposisi. Rakyat senang. Yakni sejak gubenur asal GAM terakhir habis masa jabatan.
BACA JUGA:Xiaomi Luncurkan Redmi Watch 5 Lite, Smartwatch Canggih dengan Harga Terjangkau
BACA JUGA:Tetap Aktif di Kantor, 5 Olahraga Ringan yang Bisa Kamu Lakukan
Digantikan tentara --sebagai pejabat sementara. Ia seorang mayor jendral. Asal Palembang. Pernah menjadi Pangdam Aceh.
Partai Aceh tidak mendukung penjabat gubernur itu. Begitu masa satu tahun lewat, tidak diperpanjang.
Partai Aceh menentang perpanjangan. Partai Aceh mengusulkan Sekda waktu itu, Bustami, diangkat jadi pejabat gubernur.
Setelah menjadi penjabat gubernur Bustami punya sikap baru: ingin maju jadi cagub. Pun setelah tahu bahwa Partai Aceh akan mengusung mantan panglimanya, Muzakir Manaf.
BACA JUGA:Dari Aksi Kebaikan ke Konten Anak: 5 Channel YouTube Paling Populer Tahun Ini
BACA JUGA:Transformasi Canggih! Tecno Spark 30 & Spark 30 Pro Hadir dengan Edisi Spesial Transformers
Bustami pun diangkut oleh Nasdem melawan partai yang mengusulkannya sebagai Pj gubernur.
Begitulah politik. Pun di Aceh.
Siapa pun yang terpilih kelak, kelihatannya Aceh belum akan punya pemimpin yang istimewa.
Yakni yang bisa memajukan Aceh secara nyata. Kecuali pemimpin baru nanti memang siap keluar dari kebiasaan lama yang biasa-biasa saja.
Di Aceh mantan GAM selalu memenangkan Pilgub. Termasuk saat calonnya hanya dua pasang, dua-duanya dari GAM.