Perubahan Fisiologis Tubuh Setelah 30 Hari Tanpa Gula

Ilustrasi: Gula-Photo: istimewa-ELSYA LAVIOSA

OKU EKSPRES- Mengurangi asupan gula tambahan secara bertahap dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan, seperti membantu menjaga berat badan ideal dan kadar gula darah yang stabil.

Konsumsi gula berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Beberapa orang mengikuti tantangan "tanpa gula" untuk mengurangi asupan gula mereka. Tantangan ini biasanya berlangsung selama 30 hari, dan meskipun ada variasi, sebagian besar memiliki pedoman yang serupa.

Tujuan utama dari tantangan ini adalah menghentikan semua sumber gula tambahan selama 30 hari, dengan fokus pada konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi. Gula alami yang terdapat dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan produk susu tetap aman untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Dua Paslon Bersaing Ketat di Pilwakot Palembang

BACA JUGA:BNPB Bantu Peralatan Atasi Karhutla

Diet apa pun yang mengurangi atau menghilangkan gula tambahan umumnya dapat membantu menurunkan risiko obesitas dan meningkatkan kesehatan, terutama bagi mereka yang sering mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar.

Namun, dalam pola diet apa pun, faktor terpenting adalah konsistensi, yang mungkin tidak selalu tercapai dalam tantangan tanpa gula selama 30 hari.

Inilah yang terjadi pada tubuh ketika berhenti mengonsumsi gula selama 30 hari:

Kadar gula darah menurun

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula tambahan dapat mengganggu pengelolaan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

BACA JUGA:Komitmen Sosial, Turunkan Kemiskinan

BACA JUGA:7 Cara Merawat Rambut Agar Tetap Sehat dan Berkilau

Mengurangi asupan gula tambahan, bahkan dalam jangka waktu pendek, merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar gula darah dan insulin.

Tag
Share