Kemarau Tahun Ini Diprediksi Tidak Panjang
Manager Pusat Data dan Informasi Operasi BPBD OKU, Gunalfi . -Foto: Eris/OKES-Eris
Penghematan air juga menjadi fokus utama selama musim kemarau ini. Masyarakat diminta untuk menggunakan air dengan bijak mengingat sumber air akan berkurang.
Selain itu, menjaga kondisi tubuh dan kesehatan juga sangat penting selama musim kemarau. Cuaca yang panas dan peningkatan partikel debu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
BACA JUGA:Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan Ginjal
BACA JUGA:Ford Capri Extended Range AWD Dibanderol Mulai Rp970 Jutaan, Berikut Spesifikasinya
Koordinasi lintas sektor juga dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca ini.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan instansi terkait seperti BPBD dan Dinas Kehutanan untuk memastikan bahwa semua langkah pencegahan dan penanggulangan karhutla dilakukan dengan baik.
Perubahan iklim global telah memberikan dampak nyata pada pola cuaca di Sumsel. Fenomena La Niña lemah yang diprediksi ini adalah salah satu contoh bagaimana dinamika atmosfer global dapat mempengaruhi cuaca lokal.
Adaptasi terhadap perubahan ini menjadi kunci untuk menghadapi musim kemarau yang tidak menentu.
BACA JUGA:Tips Cara Merawat Tanaman Saat Musim Kemarau
BACA JUGA:Manfaat Salak untuk Kesehatan, Nomor 6 Tak Disangka
Program sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membakar lahan terus digalakkan.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya tindakan pencegahan bisa mengurangi risiko bencana karhutla yang sering terjadi di Sumsel.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat diharapkan. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, dampak negatif dari perubahan cuaca bisa diminimalisir.
Langkah-langkah kecil seperti tidak membakar sampah sembarangan dan menghemat air bisa memberikan dampak positif yang besar.
BACA JUGA:Anak Pendek Apakah Stunting? Berikut Penjelasannya