Belum Sepekan Beroperasi, Pekerja Dapur MBG OKU Selatan Ramai-Ramai Mundur

Belum sepekan beroperasi, pekerja dapur MBG OKU Selatan ramai-ramai mundur. -Hos-

OKU EKSPRES.COM - Baru beberapa hari setelah diresmikannya Dapur 4 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, sejumlah pekerja memutuskan mengundurkan diri.

Alasannya, upah yang diterima dianggap tidak sebanding dengan beban kerja yang harus mereka jalani setiap hari.

Padahal, peluncuran program pada Selasa (30/9/2025) lalu sempat disambut penuh harapan. 

Program ini diinisiasi untuk mendukung pemenuhan gizi anak sekolah sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. 

BACA JUGA:1 Dapur MBG OKU Dinonaktifkan

BACA JUGA:Kepala BGN Soroti Lonjakan Kasus Keracunan MBG

Namun di balik semangat awal tersebut, para pekerja dapur justru mengaku menghadapi kondisi kerja yang berat dengan upah minim.

Seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, gaji harian yang diterima hanya sekitar Rp100.000 dan masih harus dipotong Rp25.000 untuk biaya makan. 

Ironisnya, makanan yang dimaksud tidak disediakan oleh pihak pengelola.

“Yang paling berat itu bagian mencuci kotak makan. Kami mulai kerja dari jam delapan pagi sampai jam dua dini hari. Banyak yang tidak kuat dan akhirnya memilih berhenti,” ujarnya.

BACA JUGA:Ahli Gizi Kritik Keras Menu MBG Spageti dan Burger

BACA JUGA:Ahli Gizi Kritik Keras Menu MBG Spageti dan Burger

Ia menuturkan, setiap pekerja memiliki pembagian tugas berbeda—ada yang memasak, menyiapkan bahan, hingga mencuci kotak makanan. 

Pekerjaan memasak dimulai sekitar pukul 01.00 WIB dan baru selesai pukul 16.00 WIB, sementara tim penyiapan bahan bekerja dari pukul 15.00 WIB hingga dini hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan