Terapi Pasca serangan Stroke: Cara Pulihkan Fungsi Tubuh dan Pikiran

Ilustrasi Terapi Pasca serangan Stroke -istock-
OKU EKSPRES COM - Stroke masih menjadi salah satu penyakit yang menimbulkan kekhawatiran besar di dunia medis. Hal ini karena stroke tidak hanya berisiko mengancam nyawa, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius dengan dampak jangka panjang.
Salah satu dampak yang sering muncul adalah penurunan fungsi otak. Kondisi ini bisa terlihat dari munculnya gangguan ingatan, kesulitan berbicara, hingga keterbatasan dalam menggerakkan tubuh.
Untuk itu, pasien stroke sangat dianjurkan menjalani berbagai bentuk terapi setelah serangan terjadi. Tujuannya adalah meminimalkan kerusakan lebih lanjut, memulihkan kemampuan fisik dan kognitif, serta mengembalikan kemandirian pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Jenis-Jenis Terapi untuk Pemulihan Stroke
Setelah serangan stroke, perawatan difokuskan pada upaya rehabilitasi. Dampak stroke bisa berbeda-beda, misalnya jika kerusakan terjadi di sisi kanan otak, maka fungsi gerak di sisi kiri tubuh bisa terganggu. Sebaliknya, jika kerusakan terjadi di otak bagian kiri, biasanya memengaruhi kemampuan berbicara dan berbahasa.
BACA JUGA:Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke: Kenali Tanda dan Langkah Tepat
BACA JUGA:Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar Stroke yang Perlu Kamu Tahu
Agar pemulihan berjalan optimal, pasien disarankan mengikuti program rehabilitasi yang meliputi beberapa jenis terapi berikut:
Terapi Bicara
Stroke dapat melemahkan kemampuan otak dalam memahami maupun menggunakan bahasa. Melalui terapi bicara, pasien dibimbing untuk mengatasi kesulitan berkomunikasi dengan latihan yang sesuai kebutuhan.
Terapi Fisik
Banyak penderita stroke mengalami keterbatasan dalam bergerak. Terapi fisik membantu pasien mempelajari ulang gerakan sederhana, seperti berjalan, duduk, berdiri, hingga berpindah posisi. Tujuannya adalah mengembalikan fungsi motorik agar pasien bisa lebih mandiri.
Terapi Kognitif
Tidak sedikit pasien stroke yang mengalami penurunan kemampuan berpikir, gangguan memori, hingga perubahan emosi. Terapi kognitif difokuskan untuk melatih kembali kemampuan berpikir, mengelola emosi, serta memperbaiki pola perilaku.