6 Tanda Paru-Paru Tidak Sehat yang Sering Diabaikan

Ilustrasi Tanda Paru-Paru Tidak Sehat -shutterstock-
OKU EKSPRES COM- Banyak orang mengabaikan gejala awal ketika paru-paru mulai bermasalah, karena seringkali dianggap sebagai penurunan kondisi fisik biasa. Padahal, kondisi paru-paru yang kotor atau teriritasi bisa memicu gangguan serius. Kenali beberapa tanda penting berikut:
1. Batuk Berkepanjangan
Batuk yang tak kunjung reda selama lebih dari delapan minggu bisa menandakan adanya masalah pada paru-paru. Ini merupakan respons alami tubuh dalam upaya membersihkan saluran napas dari zat asing atau iritasi.
Batuk ini sering disertai dahak, dan dalam kasus tertentu, lendir tersebut bisa bercampur darah. Kondisi ini umum terjadi pada penderita bronkitis, asma, pneumonia, atau kanker paru-paru.
2. Napas Pendek Meski Tidak Beraktivitas Berat
Jika Anda merasa sesak napas meski tidak sedang melakukan aktivitas fisik berat, bisa jadi itu gejala paru-paru yang terganggu. Paru-paru yang teriritasi atau kotor dapat menyebabkan penyempitan saluran udara, sehingga pasokan oksigen ke seluruh tubuh jadi terbatas.
BACA JUGA:Rahasia Alami Membersihkan Paru-Paru: Makanan, Kebiasaan, dan Perawatan Sederhana di Rumah
BACA JUGA:Penyebab Utama Paru-Paru Kotor dan Cara Mencegahnya
3. Munculnya Bunyi Mengi Saat Bernapas
Mengi adalah suara napas yang terdengar seperti siulan atau desisan, yang umumnya muncul akibat peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejala ini kerap dialami oleh penderita asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
4. Dada Terasa Nyeri Saat Bernapas
Nyeri pada dada tidak selalu berarti masalah jantung. Bila rasa sakit muncul saat menarik napas dalam, batuk, atau bersin, dan berlangsung lebih dari satu bulan, bisa jadi itu disebabkan oleh gangguan pada paru-paru. Nyeri ini biasanya terasa tajam dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
5. Cepat Lelah Meski Cukup Istirahat
Kekurangan oksigen akibat gangguan paru-paru dapat membuat tubuh cepat lelah, bahkan setelah tidur cukup. Tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan fungsi pernapasan, sehingga energi cepat terkuras.