Waspada Demam Dengue Saat Hamil: Ancaman dan Cara Pencegahannya

Ilustrasi Demam Dengue Saat Hamil -mooimom-
OKU EKSPRES COM - Demam dengue adalah salah satu penyebab demam paling umum di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Bagi ibu hamil, demam dengue bisa menjadi lebih berbahaya karena virusnya dapat menular ke janin yang sedang dikandung. Risiko komplikasi pun meningkat, baik pada ibu maupun bayi.
Gejala Demam Dengue yang Perlu Diwaspadai
Gejala demam dengue umumnya muncul 4–10 hari setelah tergigit nyamuk. Beberapa gejala yang sering dialami antara lain:
Demam tinggi hingga 40°C
Sakit kepala hebat
Nyeri pada mata
Nyeri otot, sendi, dan tulang
Mual, muntah, serta muncul ruam di kulit
BACA JUGA:Kenali Gejala DBD pada Lansia: Waspadai Sejak Dini untuk Cegah Komplikasi Berbahaya
BACA JUGA:Strategi Ampuh Mencegah DBD pada Lansia
Karena gejalanya mirip dengan flu atau infeksi virus lainnya, ibu hamil sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami demam.
Perlu diingat, demam dengue berbeda dengan demam berdarah dengue (DBD). DBD adalah kondisi demam dengue yang disertai perdarahan, misalnya mimisan, gusi berdarah, bintik merah di kulit, perdarahan saluran cerna, serta nyeri perut yang hebat. Biasanya, tanda perdarahan muncul saat demam mulai mereda.
Risiko Demam Dengue pada Ibu Hamil