DLH OKU Turun Tangan! Dugaan Pencemaran Sungai Wal oleh Tambang Batubara Diselidiki

DLH OKU turun tangan melakukan penyelidikan dugaan pencemaran sungai Wal akibat aktivitas salahsatu tambang batu bara di OKU. -Istimewa-
BATURAJA, OKU EKSPRES.COM – Protes warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Wal, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kini mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU.
Dugaan pencemaran yang berasal dari aktivitas salahsatu tambang batu bara di OKU mendorong DLH untuk turun tangan langsung.
DLH OKU telah resmi mengambil sampel air sungai untuk diuji di laboratorium lingkungan guna memastikan tingkat pencemarannya.
Tujuh desa terdampak — Merbau, Sumber Bahagia, Gunung Meraksa, Bandar Agung, Tanjung Manggus, Lunggaian, dan Air Wall — telah menyampaikan keluhan serupa.
BACA JUGA:Pengeboran Minyak Ilegal Ancam Pencemaran Sungai
BACA JUGA:Sungai Wal Tercemar, Diduga Akibat Tambang Batubara
Mereka mengaku bahwa air Sungai Wal, yang selama ini menjadi sumber kebutuhan harian, kini berubah warna menjadi keruh dan mengeluarkan bau menyengat.
“Proses uji laboratorium akan kami lakukan dalam dua minggu ke depan. Kami juga akan mengambil sampel dari Sungai Lempaung sebagai pembanding,” ujar Febrianto Kuncoro, Kepala Bidang Penataan Lingkungan DLH OKU, pada Selasa (15/7/2025).
Menurut Febrianto, langkah ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap laporan masyarakat, sekaligus sebagai upaya untuk memperoleh bukti ilmiah terkait dugaan pencemaran oleh salahsatu perusahaan tambang batubara di OKU.
Dari pihak legislatif, anggota Komisi II DPRD OKU, Robi Vitergo, menekankan perlunya pengkajian ulang terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) perusahaan tambang tersebut. Ia mengingatkan DLH untuk bersikap tegas dan tidak setengah hati.
BACA JUGA:Sungai Wal OKU Keruh Diduga Disebabkan Aktivitas Tambang Batubara
BACA JUGA:Korban Hanyut di Sungai Wall Ditemukan Meninggal Dunia
“Jika ditemukan pelanggaran terhadap Amdal, maka perusahaan wajib bertanggung jawab sepenuhnya. Kami di DPRD akan terus mengawal kasus ini sampai ada kejelasan,” tegas Robi.
Sebelumnya, puluhan warga sempat mendatangi langsung salahsatu lokasi tambang batubara di Desa Gunung Kuripan.