Sungai Wal Tercemar, Diduga Akibat Tambang Batubara

Warga melakukan protes ke lokasi tambang yang diduga melakukan pencemaran air Sungai Wal. -Foto: Istimewa-

LUBUK BATANG - OKU EKSPRES COM-  Air Sungai Wal, yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kini dinilai tak layak dan tercemari.

Hal itu dikarekan, air sungai Wal yang dulu jernih mendadak keruh pekat, warga menduga hal itu disebabkan oleh aktivitas tambang batubara milik PT Abadi Ogan Cemerlang (AOC).

Setidaknya tujuh desa yang mengandalkan Sungai Wal sebagai sumber kebutuhan harian terdampak langsung: Merbau, Sumber Bahagia, Gunung Meraksa, Bandar Agung, Tanjung Manggus, Lunggaian, dan Air Wall. 

Puluhan warga, yang merasa hak hidup mereka terancam, melakukan aksi protes langsung ke lokasi tambang di Desa Gunung Kuripan pada Rabu (9/7/2025), menuntut kejelasan dan tanggung jawab dari pihak perusahaan.

BACA JUGA:Janji Bakal Panggil Pihak Perusahaan Pencemaran Limbah

BACA JUGA:Pengeboran Minyak Ilegal Ancam Pencemaran Sungai

“Sudah lima bulan airnya keruh, tapi dua bulan terakhir makin parah. Ini bukan lagi soal lingkungan, tapi soal hidup kami,” ujar Devi Arista, warga Desa Bandar Agung. 

Ia menambahkan bahwa masyarakat selama ini menggunakan Sungai Wal untuk mandi, mencuci, bahkan memasak.

“Saya tinggal di sini sejak lahir. Belum pernah sungai ini sekotor sekarang. Pemerintah jangan diam, harus turun tangan,” tegas Devi, yang suaranya mewakili keresahan warga sekitar.

Aksi warga ini langsung menarik perhatian Komisi II DPRD OKU. Anggota Komisi, Robi Vitergo, menyatakan akan segera melakukan pemantauan dan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU untuk mengkaji ulang dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) milik PT AOC.

BACA JUGA:Janji Bakal Panggil Pihak Perusahaan Pencemaran Limbah

BACA JUGA:Pengeboran Minyak Ilegal Ancam Pencemaran Sungai

“Kalau ada pelanggaran Amdal, perusahaan harus bertanggung jawab. Jangan sampai warga jadi korban demi keuntungan segelintir pihak. Komisi II akan turun ke lapangan dan mengawal kasus ini,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT AOC belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, kekhawatiran warga terus meningkat, terutama menyangkut kualitas air yang kian memburuk dan potensi dampak jangka panjang terhadap kesehatan serta pertanian. (r15)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan