Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil Bisa Berbahaya, Ini Fakta Pentingnya

Ilustrasi Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil Bisa Berbahaya -yesdok-

OKU EKSPRES COM - Baik pada masa kehamilan maupun tidak, hipertensi atau tekanan darah tinggi tetap merupakan kondisi yang perlu diperhatikan. Jika tidak dijaga dengan baik, tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai penyakit serius hingga komplikasi. Pada ibu hamil, risiko ini bahkan tidak hanya berdampak pada sang ibu, tetapi juga janin di dalam kandungan.

Pada orang dewasa, tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg, termasuk pada ibu hamil. Lalu, apa yang membuat hipertensi pada masa kehamilan berbahaya? Berikut penjelasannya.

Kenapa Hipertensi Saat Hamil Perlu Diwaspadai?

Hipertensi yang terjadi saat hamil dikenal dengan istilah hipertensi gestasional. Kondisi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya setelah proses persalinan. Meski demikian, tingginya tekanan darah selama hamil tetap harus diawasi dengan serius.

Belum ada penyebab pasti hipertensi pada ibu hamil, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat memicunya, seperti riwayat hipertensi sebelum hamil, memiliki penyakit ginjal atau diabetes, usia kehamilan yang terlalu muda (di bawah 20) atau di atas 40 tahun, kelebihan berat badan, atau kehamilan kembar.

BACA JUGA:Hipertensi Bisa Picu Stroke, Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Hati-Hati! Hipertensi Saat Hamil Bisa Picu 6 Komplikasi Serius Ini

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil bisa memengaruhi kesehatan ibu sekaligus tumbuh kembang janin. Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi saat proses persalinan hingga pasca persalinan.

Risiko Hipertensi pada Kehamilan

Berikut beberapa risiko serius yang dapat timbul akibat hipertensi saat hamil:

1. Risiko Keguguran Lebih Tinggi

Bagi ibu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya, kondisi tersebut berpotensi semakin parah saat hamil. Jika tidak dikontrol dengan baik, hipertensi dapat meningkatkan kemungkinan keguguran.

2. Terhambatnya Aliran Darah ke Plasenta

Plasenta berperan penting menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin. Tekanan darah tinggi dapat mengganggu kelancaran aliran darah ke plasenta, yang dapat berdampak pada pertumbuhan janin. Akibatnya, bayi berisiko mengalami pertumbuhan terhambat, lahir prematur, atau memiliki berat badan lahir rendah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan