Bawa Sajam dan Diduga Lakukan Pungli Truk Batubara, Langsung Ditangkap Polisi

Tersangka Suryadi ditangkap polisi lantaran membawa sajam dan diduga lakukan pungli terhadap sopir truk batubara-Humas Polres OKU-
BATURAJA, OKU EKSPRES.COM - Tim Resmob Singa Ogan Polres Ogan Komering Ulu (OKU) sukses mengungkap dugaan tindak pidana yang meresahkan pengendara di jalur strategis Sumatera.
Seorang pria berinisial Suryadi (45), warga Desa Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat, ditangkap diduga tengah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap sopir angkutan batubara sambil membawa senjata tajam (Sajam) tanpa izin resmi.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam, 10 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, di pinggir Jalan Lintas Sumatera Desa Batu Kuning.
Penangkapan dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Redho Agus Suhendra, didampingi Kanit Pidum Aiptu A. Rasid usai mendapat laporan warga melalui aplikasi “Banpol”.
BACA JUGA:Bawa Sajam, Maling Motor Marak Incar Kos-Kosan di Palembang
BACA JUGA:Tawuran di Simpang Radial Palembang 6 Remaja Ditangkap, 2 Diantaranya Bawa Sajam
Petugas segera melakukan patroli hunting dan menemukan sekelompok orang yang tengah menyetop truk angkutan batubara.
Dalam penyergapan cepat, Suryadi berhasil diamankan. Hasil penggeledahan menunjukkan satu bilah senjata tajam jenis pisau sepanjang 25 cm yang diselipkan di pinggang, serta uang tunai Rp2.000 yang diduga hasil pungli dan senter merek Police.
Kasus ini langsung ditangani sesuai Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, tentang larangan membawa, menyimpan, dan memiliki senjata tajam tanpa izin yang sah.
"Kami akan menindak tegas setiap bentuk kejahatan jalanan, terutama yang mengancam keselamatan masyarakat dan pengguna jalan nasional," tegas AKP Redho dalam keterangannya.
BACA JUGA:Diduga ODGJ Keliling Bawa Sajam Bikin Resah Warga
BACA JUGA:Warga OKU Timur Kedapatan Bawa Sajam di Sinar Peninjauan
Penangkapan ini menjadi bukti nyata komitmen Polres OKU dalam menjaga ketertiban umum serta memberikan rasa aman, khususnya bagi para sopir dan pengguna jalan lintas Sumatera yang kerap menjadi sasaran aksi premanisme berkedok pengamanan.