Harga Kopi di OKU Selatan Anjlok ke Rp48 Ribu, Petani Terjepit

Harga kopi di OKU Selatan anjlok membuat ekonomi petani tertekan. -Hamdal/HOS-
OKU EKSPRES.COM - Harga jual kopi di Kabupaten OKU Selatan kembali mengalami penurunan tajam setelah sempat melonjak tinggi sebelumnya.
Kondisi ini memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan para petani kopi yang kini harus menghadapi tekanan ekonomi akibat ketidakstabilan harga komoditas.
Sebelumnya, harga kopi sempat mencapai Rp70 ribu per kilogram, namun kini merosot ke kisaran Rp48-50 ribu per kilogram.
Penurunan drastis ini tidak hanya memengaruhi penghasilan petani, tetapi juga para pengepul yang tersebar di berbagai kecamatan di OKU Selatan.
BACA JUGA:Jelang Masa Panen Harga Kopi di OKU Selatan Turun
BACA JUGA:Jelang Musim Panen Harga Kopi Capai Rp62 Ribu Perkilo
Jai, seorang pengepul kopi asal Kecamatan Muaradua, mengaku penurunan harga tersebut sangat memukul para pelaku usaha kopi lokal.
"Penghasilan petani dan pengepul turun drastis. Harga yang rendah menyulitkan petani untuk mencukupi kebutuhan ekonomi mereka," ujarnya pada Sabtu (21/6/2025).
Ia memperkirakan bahwa anjloknya harga disebabkan oleh dinamika pasar global yang tak menentu.
"Fluktuasi harga di pasar internasional sangat berpengaruh terhadap harga di tingkat lokal. Selain itu, stok kopi yang melimpah turut menjadi penyebab turunnya harga," jelas Jai.
BACA JUGA:Pasca Lebaran, Harga Kopi Turun
BACA JUGA:Harga Kopi Masih Bertahan di Harga Rp75 Ribu Per Kilogram
Untuk mengatasi kondisi ini, Jai menyebut bahwa mereka tetap berusaha memasarkan kopi ke wilayah lain seperti Lampung dan Jakarta demi mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
"Kami terus mencari pasar yang lebih stabil agar petani tetap bisa bertahan dan memperoleh keuntungan yang layak," pungkasnya. (*)