Jelang Masa Panen Harga Kopi di OKU Selatan Turun

Memasuki masa panen tahun 2025, para petani kopi di berbagai kecamatan di Kabupaten OKU Selatan mulai merasa resah lantaran harga alami penurunan. -Foto: Hamdal/HOS-Hamdal

OKU SELATAN - Memasuki masa panen tahun 2025, para petani kopi di berbagai kecamatan di Kabupaten OKU Selatan mulai merasa resah. 

Harga jual kopi yang sebelumnya sempat menyentuh angka Rp72 ribu per kilogram, kini perlahan turun ke kisaran Rp60 hingga Rp65 ribu per kilogram.

Berdasarkan informasi yang beredar, harga kopi kering menjelang panen di bulan Mei ini berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per kilogram. 

Penurunan ini diduga akibat masih berlangsungnya panen raya kopi di sejumlah daerah di Sumatera Selatan, yang menyebabkan lonjakan pasokan kopi di pasaran.

BACA JUGA:Tingkatkan Produksi, Beri Bantuan 15 Kelompok Pembudidaya Ikan

BACA JUGA:Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter di Sumsel Capai Sekitar 80 Persen

Akibat kelebihan pasokan ini, beberapa industri besar menghentikan sementara pembelian kopi dari petani. Mereka memilih menunggu dan memantau perkembangan harga karena stok di gudang telah penuh.

Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi para petani kopi di OKU Selatan. Mereka merasa terancam akan merugi jika harga terus anjlok saat puncak panen tiba.

"Jujur kami cemas, takutnya saat puncak panen nanti harga semakin turun. Kalau sekarang ini sih masih tergolong cukup tinggi," ungkap Yanto, seorang petani asal Kecamatan Buay Pemaca, pada Jumat, 23 Mei 2025.

Lebih lanjut, Yanto menjelaskan bahwa untuk panen kali ini, sebagian petani memilih tidak langsung menjual hasil panennya. Mereka berharap harga akan kembali naik dalam beberapa bulan ke depan.

BACA JUGA:Kalapas Martapura Panen Perdana Kangkung Bersama WBP

BACA JUGA:Oknum Mahasiswa Diduga Jadi Kurir Narkoba Diamankan Polisi

"Untuk panen awal ini kami simpan dulu hasilnya. Kami menunggu momen saat harga membaik agar tidak rugi," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan