Hati-Hati! Enam Buah Ini Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya oleh Penderita Penyakit Jantung

Ilustrasi Buah Ini Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya oleh Penderita Penyakit Jantung -foto:pixabay-Hesti
OKU EKSPRES - Meski buah dikenal sebagai makanan sehat, tidak semua jenisnya aman dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita penyakit jantung. Beberapa buah mengandung zat tertentu yang bisa memperburuk kondisi jantung jika tidak dikontrol jumlah konsumsinya.
Penderita kardiovaskular perlu mewaspadai makanan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan—termasuk yang berasal dari buah atau olahannya. Berikut ini adalah enam jenis buah dan produk buah yang sebaiknya dibatasi oleh penderita jantung:
1. Kelapa
Daging kelapa memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi, yakni mencapai 89%. Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat memicu peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat), sehingga memperparah penumpukan plak di pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan arteri.
Tak hanya dagingnya, minyak kelapa juga mengandung sekitar 92% lemak jenuh dan berisiko memperburuk kondisi jantung jika dikonsumsi secara rutin.
BACA JUGA:Panduan Olahraga Aman untuk Penderita Jantung: Tetap Aktif tanpa Risiko
BACA JUGA:Awas Fatal! Hindari Olahraga Ini Jika Jantung Anda Bermasalah
2. Alpukat (Jika Berlebihan)
Alpukat memang dikenal mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung. Namun, satu buah alpukat mengandung sekitar 4 gram lemak jenuh dari total 30 gram lemak. Konsumsi berlebihan tetap dapat berdampak negatif, seperti mengganggu fungsi endotel yang mengatur tekanan dan aliran darah.
Maka, konsumsilah alpukat dalam jumlah wajar, dan seimbangkan dengan sumber makanan lain.
3. Acar Timun
Acar timun dibuat melalui proses fermentasi dengan larutan garam dan cuka. Meskipun termasuk makanan nabati, kandungan natrium dalam acar sangat tinggi dan dapat memicu retensi cairan serta kenaikan tekanan darah—dua hal yang tidak baik untuk penderita jantung.
4. Es Krim Buah
Olahan buah menjadi es krim, terutama dalam bentuk kemasan siap santap, sering kali mengandung pemanis tambahan dan lemak jenuh. Kombinasi ini bisa memicu peningkatan trigliserida dan kolesterol, serta memperbesar risiko penyumbatan pembuluh darah.