RUPTL PLN 2025—2034 Buka 1,7 Juta Lapangan Kerja

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers peluncuran RUPTL terbaru yang digelar di Jakarta, Senin (26/5/2025).-Photo: istimewa-Eris
JAKARTA - Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru milik PT PLN (Persero) periode 2025—2034 tak hanya mengakselerasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara masif, tetapi juga membuka peluang ekonomi besar melalui penciptaan 1,7 juta lapangan kerja, di mana lebih dari 91 persen di antaranya dikategorikan sebagai green jobs.
Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers peluncuran RUPTL terbaru yang digelar di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Penyerapan tenaga kerja dalam RUPTL ini kurang lebih mencapai 1,7 juta orang. Dari sektor pembangkit saja mencapai 836.696 tenaga kerja, dan 91 persen di antaranya green jobs berbasis EBT, jelas Bahlil.
Green Jobs Mendominasi Sektor Pembangkit
Dari 836 ribu tenaga kerja yang terserap di sektor pembangkit, 760 ribu di antaranya merupakan green jobs, tersebar di berbagai jenis pembangkit EBT:
BACA JUGA:Nekat Masuk Mekkah Lewat Gurun, Satu WNI Tewas karena Dehidrasi
BACA JUGA:Tetapkan Upacara Hari Lahir Pancasila Pada 2 Juni 2025
PLTS (Tenaga Surya): 348.057 tenaga kerja
PLTA/Mini Hidro: 129.759 tenaga kerja
PLTA Pump Storage: 94.195 tenaga kerja
PLTB (Tenaga Bayu): 58.938 tenaga kerja
PLTP (Panas Bumi): 42.700 tenaga kerja
Baterai dan sistem penyimpanan energi: 68.193 tenaga kerja
PLTBm (Biomassa): 7.197 tenaga kerja