Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter di Sumsel Capai Sekitar 80 Persen

Bupati OKU Timur, H Lanosin menerima kunjungan dari Kepala BBPOM Palembang beserta jajaran di Ruang Audiensi Kantor Bupati OKU Timur, pada Jumat, 23 Mei 2025. -Foto: Diskominfo OKUT-Gus munir

OKU TIMUR - Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, S.T., M.T., M.M, menerima kunjungan dari Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang beserta jajaran pada Jumat, 23 Mei 2025, yang berlangsung di Ruang Audiensi Kantor Bupati OKU Timur.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BBPOM Palembang, Yani Ardiyanti, S.F., Apt., M.Sc menjelaskan bahwa wilayah kerja BBPOM Palembang meliputi 11 kabupaten/kota, termasuk OKU Timur. 

Ia mengusulkan pembentukan Tim Koordinasi di daerah sebagai langkah strategis untuk memperkuat pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.

“Kami berharap Bupati dapat segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Koordinasi, agar proses pengawasan terhadap pangan olahan, makanan siap saji, serta obat-obatan dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” jelas Yani.

BACA JUGA:Kalapas Martapura Panen Perdana Kangkung Bersama WBP

BACA JUGA:Oknum Mahasiswa Diduga Jadi Kurir Narkoba Diamankan Polisi

Ia juga mengungkapkan kekhawatiran atas masih ditemukannya bahan berbahaya dalam produk pangan di pasar. 

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pihaknya mendorong sosialisasi melalui media informasi seperti spanduk dan banner.

Terkait penggunaan obat, Yani menggarisbawahi tingginya angka konsumsi antibiotik tanpa resep dokter di Sumatera Selatan, yang mencapai sekitar 80 persen. 

Oleh karena itu, BBPOM berkomitmen melakukan pengawasan terpadu, termasuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

BACA JUGA:PKB OKU Surplus, BBNKB Melambat

BACA JUGA:Eksis Belum

Menanggapi hal tersebut, Bupati Enos - sapaan Lanosin- menyambut positif rencana pembentukan Tim Koordinasi. 

Ia menegaskan bahwa pendekatan promotif perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum pengawasan dan penindakan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan