Sekolah Rakyat

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan, pihakya akan menyisir calon-calon murid yang berada dalam kategori desil 1 (miskin ekstrem) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di masing-masing daerah.-Foto:kemensos-Gus munir

Untuk bangunan sekolah dan asramanya akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Saya sudah lapor Gus Ipul. Kemensos dan program ini jangan mengurus pembangunan fisik. Nanti dikira mencari proyek," ujar Pak Nuh. "Biarlah pembangunan fisiknya diurus PU," tambahnya.

BACA JUGA:Harga Karet Anjlok Usai Lebaran

BACA JUGA:Dikalahkan Arsenal, Real Madrid Tanggung Malu Tersingkir di Liga Champions

Untuk sementara, bangunan fisiknya menggunakan apa saja yang ada. Dinas-dinas sosial sendiri umumnya punya fasilitas asrama untuk penyantunan orang miskin. Itu yang dipakai dulu.

Satu SMA Sekolah Rakyat akan menampung 1.000 siswa. Untuk tiga kelas. Berarti penerimaan siswa di tahun pertama ini sekitar 350 orang.

Sedang bangunan barunya kelak milik bersama pemerintah pusat dan daerah. Daerah yang menyediakan lahannya. PU pusat membangunnya. Kemensos menanggung biaya operasional sekolahnya.

Kalau pun ada yang disesalkan dari program ini hanyalah satu: kenapa baru dilaksanakan sekarang. Ketika negara sedang kesulitan keuangan.

BACA JUGA:Singkirkan Bayern Munchen, Inter Milan Tantang Barcelona

BACA JUGA:Tegaskan Muslim Sejati Thalita Latief Murka Dituding Pindah Agama

Kadang dalam keadaan tidak punya uang justru punya keinginan yang besar. Sedang ketika punya uang lebih sibuk berpikir untuk apa uang yang banyak itu.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan