Tunggu 20 Persen

Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih pada tanggal 7 April 2025. Trump memperingatkan Tiongkok dengan ancaman tarif baru jika Tiongkok terus menentang tarifnya. -Kevin Dietsch / AFP-Gus munir

Oleh: Dahlan Iskan

Misalkan Anda jadi Donald Trump. Lalu kebijakan Anda direspons sangat negatip oleh pasar. Tiap hari harga saham di bursa merosot. Harga-harga kebutuhan pokok naik. Orang-orang kaya kehilangan kekayaan. Bertriliun rupiah. Orang-orang miskin menghadapi kenaikan harga --sekaligus penurunan santunan dari negara.

Apa yang akan Anda lakukan? Mengakui kebijakan Anda keliru? Membatalkan kebijakan?

Trump bukan Anda. Ia terus bermain golf --antara lain untuk memberikan sinyal bahwa ia tidak panik. Ia tetap yakin dengan keputusannya: harus menaikkan tarif bea masuk untuk negara musuh maupun negara sahabat --bahkan tetangga terdekat.

Lihatlah komentar cool Trump ini. "Anda tidak kehilangan kekayaan apa pun --kalau Anda tidak jual saham Anda," ujar Trump.

BACA JUGA:Anti Gagal! Ini Cara Goreng Ikan agar Tidak Lengket dan Minyak Tak Meletup

BACA JUGA:Resep Udang Saus Padang Praktis di Rumah

Artinya: kehilangan kekayaan besar-besaran itu hanya anggapan. Hanya perhitungan di atas kertas. Agar kekayaan tidak hilang caranya mudah: jangan jual saham. Kalau pun mau jual tunggu harganya sudah naik kembali.

Pun ketika harga saham sudah turun sebanyak 12 persen --sejak ia dilantik sebagai presiden-- Trump masih bisa bilang begini: sesekali pasar modal perlu minum obat.

Berarti Trump sebenarnya mengakui pasar modal lagi sakit. Tapi akan bisa sembuh kembali. Bahkan Amerika Serikat akan menjadi negara kaya lagi.

Orang-orang di Gedung Putih juga tetap pede. Tidak ada tanda-tanda terjadi perbedaan sikap.

BACA JUGA:8 Alasan Kenapa Ikan Gabus Baik untuk Bayi Anda

BACA JUGA:Rahasia Tinta Cumi: Kaya Nutrisi, Kaya Manfaat!

Para pengamat Gedung Putih sepakat: tim Trump kali ini sangat kompak. Sekarang ini hanya ada satu matahari: Trump itu sendiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan