Dampak Buruk Konsumsi Makanan Manis Berlebihan bagi Kesehatan

Ilustrasi Dampak Buruk Konsumsi Makanan Manis -foto:NYT-Hesti
OKU EKSPRES - Makanan manis seperti permen, es krim, dan cokelat kerap menjadi pilihan favorit saat suasana hati kurang baik. Namun, mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya yang dapat ditimbulkan akibat kebiasaan ini.
Batas Konsumsi Gula yang Dianjurkan
Tidak ada yang salah dengan menikmati makanan manis, tetapi jumlahnya perlu dibatasi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan konsumsi gula tidak lebih dari 10% dari total energi harian, yaitu sekitar 200 kkal atau setara dengan 4 sendok makan (50 gram) per hari.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan manis dapat memicu berbagai gangguan kesehatan berikut ini:
BACA JUGA:Cara Efektif Mengontrol Sugar Craving
BACA JUGA:Waspadai Diabetes di Usia Muda, Kenali Gejala dan Ciri-Cirinya
1. Obesitas
Salah satu efek utama dari konsumsi gula berlebih adalah peningkatan risiko obesitas. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan resistensi leptin, yaitu hormon yang bertugas mengatur rasa kenyang. Ketika tubuh mengalami resistensi leptin, sinyal kenyang tidak diterima dengan baik oleh otak, sehingga seseorang terus makan tanpa merasa cukup. Akibatnya, berat badan terus bertambah hingga berujung pada obesitas.
2. Diabetes Tipe 2
Selain obesitas, konsumsi makanan manis dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Walaupun gula bukan penyebab langsung penyakit ini, berat badan yang berlebih akibat asupan kalori tinggi dari makanan manis dapat memperbesar kemungkinan terkena diabetes.
3. Penyakit Jantung
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mendapatkan 17–21% total kalori dari gula memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi 8% dari total kalori harian.