Pertamax Oplos

Pertamax dan Pertalite memiliki pengaruh yang berbeda meskipun sama-sama diproduksi oleh Pertamina. -Foto:Pinterest-Gus munir

BACA JUGA:Jembatan Nyaris Ambruk Ancam Warga

BACA JUGA:Ekor Buaya Muncul Bikin Panik Warga

Kalau kenaikan nilai proyeknya sampai lebih Rp 15 triliun kontraktor mana yang kuat.

Kalau pun akhirnya kilang Balikpapan selesai dibangun tidak mungkin bisa diopersikan. Persoalan kenaikan nilai proyek harus selesai. Sebelum selesai tidak akan ada serah terima proyek --dari kontraktor ke Pertamina.

Untunglah dirut Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri, dekat dengan presiden. Bisa lebih mudah mencarikan solusi. Agar kilang raksasa itu bisa segera berproduksi.

Kalau tidak nama Pertamina buruk di mata kontraktor internasional. Padahal Pertamina masih akan dapat penugasan baru lagi: membangun kilang minyak di Tuban, Jatim.

BACA JUGA:Cara Atasi Kulit Kusam Agar Terlihat Cerah dan Sehat

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa

Saya akan mencari tahu apakah kilang-kilang baru itu sudah didesain untuk bisa mengolah minyak mentah dari Indonesia sendiri.

Anda sudah tahu: setiap wilayah memproduksi minyak mentah yang berbeda spesifikasinya. Tidak ada kilang yang bisa mengolah minyak mentah dari semua wilayah/negara.

Setiap membangun kilang harus jelas dulu akan mendapat minyak mentah dari mana. Baru desainnya disesuaikan.

Untuk bisa mandiri, BBM masih harus dibangun beberapa kilang lagi. Agar tidak tergantung pada orang seperti Mohamad Reza Khalid. Begitu hebatnya tuduhan oplosan ini.

BACA JUGA:Lompat Jangkit: Teknik, Hal yang Harus Dihindari, dan Manfaatnya

BACA JUGA:Manfaat Lompat Tali bagi Kesehatan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Sampai orang seperti Ahok, komut Pertamina saat itu, mengaku tidak tahu ada praktek seperti itu. Ahok menyarankan dibongkar habis saja ke mana uangnya mengalir.

Tag
Share