9 Kesalahan Pola Asuh yang Membuat Anak Menjadi Manja

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Rabu , 29 Jan 2025 - 20:16

Ilustrasi anak marah lantaran apa yang diinginkan tidak dipenuhi. -Foto: klikdokter.com-Gus munir

Menghadapi rengekan atau tantrum anak memang sulit, tetapi menyerah dan selalu memenuhi keinginannya bukanlah solusi terbaik.

Anak yang menyadari bahwa menangis atau berteriak dapat membuat mereka mendapatkan apa pun yang diinginkan akan semakin sulit dikendalikan.

Oleh karena itu, orang tua harus tetap tenang dan mengajarkan anak untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.

4. Terlalu Permisif

Psikolog Michele Borba, EdD, mengungkapkan bahwa banyak orang tua menghindari mengatakan “tidak” karena khawatir akan merusak harga diri anak.

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan batasan yang jelas justru memiliki rasa empati dan harga diri yang lebih baik.

5. Memberikan Pujian Secara Berlebihan

Terlalu sering memuji anak tanpa alasan yang jelas dapat membuat mereka kecanduan validasi eksternal.

Sebaiknya, pujian diberikan dengan lebih spesifik, misalnya, “Kamu dan temanmu bekerja sama dengan baik dalam proyek sains,” atau “Menyumbangkan mainan lamamu adalah tindakan yang baik.”

6. Tidak Menanamkan Rasa Syukur

Mengajarkan anak untuk bersyukur dapat membantu mereka merasa lebih bahagia dan menghargai apa yang mereka miliki.

Salah satu caranya adalah dengan meminta anak menggambar atau menuliskan hal-hal yang mereka syukuri setiap hari.

9 kesalahan pola asuh yang membuat anak menjadi manja                            oku ekspres - anak yang tumbuh dengan sifat manja sering kali dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang tepat. 
sebagai orang tua, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat membuat anak menjadi kurang mandiri dan cenderung bersikap semaunya sendiri.
definisi anak manja menurut para ahli
para pakar memiliki pandangan yang beragam mengenai definisi anak manja. 
charles l. thompson, phd, seorang profesor psikologi pendidikan dan konseling dari universitas tennessee, as, menggambarkan anak manja sebagai individu yang memiliki pola pikir “saya ingin ini, saya ingin itu,” dan merasa bahwa kebahagiaan hanya bisa didapatkan jika semua keinginannya terpenuhi.
baca juga:manfaat bunga mawar untuk kesehatan dan kecantikan: dari meredakan nyeri haid hingga menjaga kesehatan kulit
baca juga:waspadai bahaya bahan pakaian yang bisa membahayakan kesehatan kulit
sementara itu, lane tanner, md, dari rumah sakit anak dan pusat penelitian di oakland, california, menjelaskan bahwa makna “manja” bervariasi dalam setiap budaya. 
bahkan, dalam beberapa keluarga, istilah ini justru dianggap sebagai bentuk kasih sayang.
"banyak kakek-nenek yang tersenyum dan berkata, ‘putriku sangat memanjakan bayinya,’ sebagai pujian," ujar tanner.
george cohen, md, anggota american academy of pediatrics di bidang kesehatan anak dan keluarga, menambahkan bahwa konsep anak manja bisa berbeda bagi setiap orang tua. 
baca juga:cara efektif menghilangkan jamur pada kaca mobil dengan bahan sehari-hari
baca juga:cara ampuh mengatasi bau badan secara alami dan efektif
"apa yang dianggap berlebihan bagi satu orang, mungkin biasa saja bagi orang lain," katanya dalam wawancara dengan webmd.
terlepas dari berbagai definisi, anak yang terbiasa dimanja umumnya sulit berbagi, kurang menghargai apa yang dimilikinya.
kemudian, tidak sabar menunggu giliran, serta kesulitan menerima kenyataan bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
anak manja bukanlah bawaan lahir, melainkan terbentuk dari lingkungan, terutama pola asuh orang tua. 
baca juga:6 manfaat buah blewah untuk ibu hamil yang wajib diketahui
baca juga:manfaat masker kunyit untuk kulit wajah dan cara mudah membuatnya 
berikut adalah beberapa kesalahan umum yang dapat menyebabkan anak menjadi manja:
1. terlalu mudah memberikan reward
orang tua yang terlalu sering memberikan hadiah atau imbalan atas setiap hal kecil yang dilakukan anak tanpa mempertimbangkan esensinya dapat membuat anak terbiasa dengan sistem hadiah.
pakar pengasuhan anak, kirsty ketley, mengingatkan bahwa kebiasaan ini dapat membuat anak selalu mengharapkan imbalan, bahkan dalam bentuk uang, untuk setiap tindakan yang mereka lakukan.
2. menyamakan peran orang tua dengan teman
membangun kedekatan dengan anak tentu penting, tetapi ada batasan yang harus dijaga. 
menurut ketley, orang tua tetap memiliki peran sebagai pemimpin dalam keluarga yang menetapkan aturan dan batasan yang harus dihormati oleh anak.
baca juga:8 cara alami untuk menghilangkan flek hitam di wajah secara cepat
baca juga:mimisan: penyebab, pengobatan, dan tips pencegahannya
3. tidak mengendalikan emosi
menghadapi rengekan atau tantrum anak memang sulit, tetapi menyerah dan selalu memenuhi keinginannya bukanlah solusi terbaik. 
anak yang menyadari bahwa menangis atau berteriak dapat membuat mereka mendapatkan apa pun yang diinginkan akan semakin sulit dikendalikan. 
oleh karena itu, orang tua harus tetap tenang dan mengajarkan anak untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.
4. terlalu permisif
psikolog michele borba, edd, mengungkapkan bahwa banyak orang tua menghindari mengatakan “tidak” karena khawatir akan merusak harga diri anak. 
baca juga:trump konfirmasi microsoft tengah berdiskusi untuk akuisisi tiktok
baca juga:huawei maextro s800: sedan listrik mewah dengan teknologi 
padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan batasan yang jelas justru memiliki rasa empati dan harga diri yang lebih baik.
5. memberikan pujian secara berlebihan
terlalu sering memuji anak tanpa alasan yang jelas dapat membuat mereka kecanduan validasi eksternal. 
sebaiknya, pujian diberikan dengan lebih spesifik, misalnya, “kamu dan temanmu bekerja sama dengan baik dalam proyek sains,” atau “menyumbangkan mainan lamamu adalah tindakan yang baik.”
6. tidak menanamkan rasa syukur
mengajarkan anak untuk bersyukur dapat membantu mereka merasa lebih bahagia dan menghargai apa yang mereka miliki. 
salah satu caranya adalah dengan meminta anak menggambar atau menuliskan hal-hal yang mereka syukuri setiap hari.
baca juga:iqoo neo 10r resmi dikonfirmasi, siap meluncur di india bulan depan
baca juga:baleària perkenalkan dua kapal feri listrik, hadirkan jalur maritim eropa-afrika makin ramah lingkungan
7. tidak mengajarkan kesabaran dan kegigihan
kemampuan untuk menunggu dan menunda keinginan berkorelasi erat dengan kesuksesan di masa depan. 
misalnya, jika anak meminta perhatian saat orang tua sedang sibuk, ajarkan mereka untuk menunggu dengan mengatakan, “sebentar ya, tunggu sampai ibu selesai menelepon.”
8. tidak peka terhadap perilaku anak
saat anak melakukan tindakan yang kurang sopan, bantu mereka memahami dampaknya terhadap orang lain. 
misalnya, tanyakan, “menurutmu, bagaimana perasaan temanmu ketika kamu mengambil permen darinya tanpa izin?” dengan begitu, anak belajar untuk lebih berempati.
baca juga:ditemukan spesies baru
baca juga:cara mudah membuat sari kacang hijau sehat dan tahan lama
9. lebih fokus pada menerima daripada memberi
pakar pengasuhan anak, borba, menyarankan orang tua untuk menetapkan batasan dalam memberikan barang material. 
anak juga perlu diajarkan cara menerima hadiah dengan sopan dan menghargai pemberian orang lain.
kesalahan pola asuh, seperti terlalu sering memberi hadiah, tidak menetapkan batasan yang jelas, dan kurang menanamkan rasa syukur, dapat menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang manja.
oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan disiplin dengan cara yang konsisten agar anak dapat berkembang menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 30 JANUARI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan