Kejari OKU Selesaikan Kasus Lakalantas Lewat Restorative Justice

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Rabu , 22 Jan 2025 - 21:23

Kajari OKU, Choirun Parapat, S.H M.H, didampingi oleh Kasi Pidum Kejari OKU dan Jaksa Fasilitator, mengadakan ekspose RJ kasus lakalantas bersama Jampidum secara daring di Aula Kejari OKU. -Foto: Kejari OKU-Gus munir

kejari oku selesaikan kasus lakalantas lewat restorative justice                            baturaja - kejaksaan negeri ogan komering ulu (oku) kembali menyelesaikan kasus menggunakan pendekatan keadilan restoratif atau restorative justice (rj). 
kali ini, program rj diterapkan pada kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tersangka khoirul munzilin dan eka mulyadi, yang terjadi pada 25 juli 2024 di jalan dr. mohammad hatta lintas sumatera (jalinsum), desa air paoh, kecamatan baturaja timur, kabupaten ogan komering ulu.
kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor yang dikendarai khoirul munzilin, seorang ojek, yang membawa penumpang ym dan anak korban ma. 
saat itu, tersangka eka mulyadi yang mengendarai mobil honda jazz merah menyeberang jalan meskipun marka jalan menunjukkan garis dua utuh (tidak terputus). 
baca juga:kerajinan karya warga binaan terjual hingga bali
baca juga:bripda faras gugur dalam tugas, polres lahat berduka
sepeda motor yang dikendarai khoirul munzilin menabrak bagian belakang kiri mobil tersebut. 
khoirul munzilin tidak dapat melihat mobil yang datang karena pandangannya terhalang oleh korban ma yang berdiri di depannya, sehingga tidak sempat menghindar atau melakukan pengereman. akibatnya, terjadi benturan keras.
kecelakaan tersebut menyebabkan korban ym mengalami luka memar dan lecet di tangan serta kepala, yang mengakibatkan pendarahan pada selaput otak dan harus dirawat di rumah sakit selama tiga bulan. 
sementara itu, korban ma mengalami luka memar dan lecet pada tangan, kaki, dan wajah. 
baca juga:bahas jalan rusak, panggil perusahaan
baca juga:elpiji subsidi bisa tembus rp60 ribu per tabung
akibat kejadian tersebut, tersangka khoirul munzilin dan eka mulyadi diduga melanggar pasal 310 ayat 2 dan 3 undang-undang ri no. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
kepala kejaksaan negeri (kajari) oku, choirun parapat, s.h., m.h, didampingi oleh kasi pidum kejari oku dan jaksa fasilitator, mengadakan ekspose rj bersama jaksa agung muda bidang tindak pidana agung (jampidum) secara daring di aula kejari oku. 
dalam kesempatan tersebut, kajari menyatakan bahwa proses rj diterapkan setelah adanya musyawarah dan perdamaian antara keluarga pelaku dan korban.
"pendekatan rj dilakukan dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat, sesuai dengan asas kekeluargaan. perkara ini disetujui untuk dihentikan berdasarkan prinsip keadilan restoratif oleh jaksa agung muda tindak pidana umum kejaksaan agung ri," ujar choirun parapat.
baca juga:budidaya ikan dengan keramba apung, hasilkan rp10 juta perbulan
baca juga:dorong pengrajin lokal ciptakan produk unggulan
kajari menambahkan bahwa penghentian kasus ini sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan kejaksaan republik indonesia nomor 15 tahun 2020. 
choirun parapat berharap dengan tercapainya kesepakatan ini, langkah-langkah ke depan dapat berjalan lancar, termasuk disetujui oleh kejati maupun kejagung. 
“program rj ini juga sejalan dengan kebijakan kejaksaan tinggi sumatera selatan yang mengedepankan pemulihan bagi korban dan pelaku,” imbuh choirun parapat.
kajari menekankan bahwa keadilan restoratif bukan berarti memberi ruang bagi pelaku untuk mengulangi perbuatannya, melainkan bertujuan untuk menciptakan rasa keadilan dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan rehabilitatif. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 23 JANUARI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan