Budidaya Ikan dengan Keramba Apung, Hasilkan Rp10 Juta Perbulan
Masyarakat Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Selatan, Kabupaten OKU Selatan mengembangkan usaha budidaya ikan dengan menggunakan keramba apung. -Foto: HOS-Hos
OKU SELATAN - Budidaya ikan dengan menggunakan keramba apung menawarkan peluang yang sangat menguntungkan, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Selatan, Kabupaten OKU Selatan.
Salah satu pengelola keramba apung menjelaskan bahwa untuk satu petak keramba dibutuhkan dana sekitar Rp150 juta.
Proses dari awal hingga panen ikan memakan waktu sekitar 4 bulan, dimulai dengan penyemaian bibit ikan berumur 2 bulan, pemberian pakan, serta penyediaan tempat.
Ikan Nila adalah salah satu jenis yang dibudidayakan oleh petani di sana.
BACA JUGA:Dorong Pengrajin Lokal Ciptakan Produk Unggulan
BACA JUGA:Dekranasda OKU Selatan Gencar Promosikan Kain Kawai Kanduk
Keuntungan yang bisa diperoleh mencapai sekitar Rp10 juta per bulan selama periode 4 bulan tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat setempat bergotong-royong dan bersemangat dalam mengembangkan keramba apung yang sudah menjadi bagian dari tradisi mereka, khususnya di daerah yang berbatasan dengan pantai ini.
Mereka berharap mendapatkan dukungan dan perhatian lebih dari pemerintah untuk terus mengembangkan budidaya ikan melalui keramba apung.
“Kami secara kelompok belajar cara budidaya ikan dengan memanfaatkan informasi dari internet,” ujar salah satu pengelola.
BACA JUGA:Han So Hee Bakal Lakukan Tur ke Jakarta
BACA JUGA:Jennie Blackpink Bakal Rilis Album Solo Gandeng FKJ hingga Dua Lipa
Sayangnya, usaha ini kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat, mengingat lokasi tersebut rencananya akan dikembangkan menjadi objek wisata.
Tokoh masyarakat, Cik Kock, membenarkan rencana tersebut dan menyarankan agar petani ikan tetap dilibatkan dalam sektor wisata kuliner.