Menahan Kencing Terlalu Lama? Ini 4 Risiko Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai!
Ilustrasi menahan kencing. -Foto: mayapadahospital.com-Gus munir
OKU EKSPRES - Menahan kencing, meskipun terlihat tidak berbahaya, dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Proses buang air kecil melibatkan kerja sama antara ginjal, kandung kemih, dan sistem saraf untuk menyimpan dan mengeluarkan urine.
Ginjal bertugas menyaring limbah, kelebihan air, dan racun dari darah untuk menghasilkan urine, yang kemudian mengalir menuju kandung kemih melalui ureter, dua saluran tipis.
Kandung kemih, yang bersifat berotot, dapat mengembang dan menampung urine hingga 400-600 ml. Ketika kandung kemih penuh, reseptor peregangan di dindingnya mengirimkan sinyal ke otak, memicu perasaan ingin buang air kecil.
BACA JUGA:8 Cara Merayakan Tahun Baru dengan Aman serta Bermakna, Tanpa Petasan dan Kembang Api
BACA JUGA:Hujan Lebat, Beberapa Daerah Alami Banjir
Jika Anda pergi ke toilet, otak akan memberi sinyal untuk kontraksi otot kandung kemih dan relaksasi otot sfingter, memungkinkan urine mengalir keluar.
Namun, saat menahan kencing, otak memberi sinyal untuk menahan otot sfingter agar tetap tegang, sehingga urine tetap berada dalam kandung kemih.
Meskipun menahan kencing sesekali mungkin tidak menimbulkan masalah bagi kebanyakan orang, kebiasaan ini dapat berdampak negatif dalam jangka panjang.
Berikut adalah empat dampak negatif dari menahan kencing yang perlu Anda waspadai:
BACA JUGA:5 Tanaman Hias yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental Anda
BACA JUGA:Satintelkam Polres OKU Selatan Kunjungi Lapas Perkuat Koordinasi Soal Masalah Pelarian Warga Binaan
Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Menahan kencing dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terkena ISK. Hal ini terjadi karena bakteri dalam urine memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang biak di kandung kemih, yang bisa menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri panggul, dan keinginan untuk buang air kecil yang lebih sering.