Bahaya yang Mengancam Kesehatan di Balik Kenikmatan Gorengan
Ilustrasi Bahaya Kenikmatan Gorengan -foto:majalahkesehatan.Com-Hesti
Kebiasaan makan gorengan berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Renault 5 Turbo 3E Reinkarnasi Hot Hatch 80-an dengan Sentuhan Listrik Canggih!
BACA JUGA:Elon Musk: AI adalah Anak Jenius yang Perlu Dibimbing dengan Kebenaran dan Kemanusiaan
6. Risiko Diabetes yang Meningkat
Konsumsi gorengan secara teratur, bahkan sebanyak 4 hingga 6 porsi per minggu, dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 39%. Semakin sering mengonsumsi gorengan, semakin besar risiko terkena diabetes tipe 2.
7. Kegemukan dan Obesitas
Karena gorengan mengandung lebih banyak kalori, mengonsumsinya berisiko menyebabkan peningkatan berat badan. Lemak trans dalam gorengan juga dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan, membuat Anda cenderung makan lebih banyak.
8. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Peningkatan kolesterol, hipertensi, dan penyempitan pembuluh darah akibat makan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan gorengan, terutama ikan goreng, berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung.
BACA JUGA:Mitsubishi Perkenalkan Mitsubishi DST Concept, SUV Tujuh Penumpang di PIMS 2024
9. Risiko Kanker
Proses menggoreng dapat menghasilkan akrilamida, suatu zat kimia yang terbentuk akibat reaksi antara gula dan asam amino. Akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada makanan yang digoreng dengan tepung.
Meskipun gorengan sulit untuk dihindari, konsumsi berlebihan dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Mulailah dengan mengurangi konsumsi gorengan, misalnya tidak lebih dari satu porsi dalam seminggu, untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit kronis yang telah disebutkan.