Betavolt Perkenalkan Baterai Nuklir BV100: Ukuran Koin, Tahan 50 Tahun, Cocok Buat Gadget Masa Depan!

Betavolt Perkenalkan Baterai Nuklir Mini BV100. -Foto Betavolt-Agrar

OKU EKSPRES - Betavolt, sebuah startup asal Tiongkok, baru saja meluncurkan inovasi revolusioner di bidang penyimpanan energi: baterai nuklir mini bernama BV100. 

Baterai ini menawarkan daya tahan hingga 50 tahun tanpa perlu diisi ulang atau menjalani perawatan. 

Dengan ukuran yang sangat kecil, hanya 15 x 15 x 5 milimeter lebih kecil dari ukuran koin BV100 mampu menghasilkan daya sebesar 100 mikrowatt pada tegangan 3V.

BV100 menggunakan isotop radioaktif nikel-63, yang memancarkan energi saat mengalami proses peluruhan menjadi tembaga. 

BACA JUGA:Mitsubishi Perkenalkan Mitsubishi DST Concept, SUV Tujuh Penumpang di PIMS 2024

BACA JUGA:Shopee 12.12 Birthday Sale: Brand Lokal dan UMKM, Alami Lonjakan Penjualan Hingga 7 Kali Lipat!

Energi tersebut kemudian diubah menjadi listrik melalui teknologi semikonduktor berlian yang unik. Betavolt mengklaim bahwa baterai ini sepenuhnya aman digunakan karena tidak menghasilkan radiasi eksternal. 

Hal ini menjadikannya ideal untuk perangkat medis sensitif seperti pacemaker dan implant koklea. Selain itu, BV100 dirancang untuk beroperasi di kondisi ekstrem, dengan rentang suhu antara -60°C hingga 120°C.

Betavolt tidak berhenti di sini. Perusahaan ini berencana meluncurkan versi baterai yang lebih bertenaga dengan output 1 watt pada tahun 2025. 

Dengan desain modular yang memungkinkan baterai dihubungkan secara seri atau paralel, Betavolt membayangkan berbagai aplikasi di masa depan, seperti perangkat aerospace, peralatan kecerdasan buatan (AI), alat medis, hingga robot mikro. Bahkan, teknologi ini membuka kemungkinan perangkat seperti smartphone dapat beroperasi tanpa perlu diisi ulang baterainya.

BACA JUGA:Resep Risoles Kornet Keju, Camilan Sederhana dengan Rasa Luar Biasa

BACA JUGA:Resep Chiffon Cake Lembut, Kue Spesial untuk Segala Acara

Selain menawarkan keunggulan teknis, BV100 juga memiliki sisi ramah lingkungan. Setelah masa operasionalnya habis, isotop nikel-63 akan berubah menjadi tembaga yang stabil dan tidak berbahaya. 

Hal ini membuat baterai ini tidak menimbulkan ancaman lingkungan, menjadikannya solusi yang relevan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap limbah elektronik dan polusi.

Tag
Share